Harga Elpiji 3 Kg Naik, Masyarakat di Banyuwangi Berharap Tak Terjadi Kelangkaan
Harga elpiji 3 kg naik menjadi Rp18 ribu di tingkat pangkalan mulai hari ini, Rabu, 15 Januari 2025. Naiknya harga elpiji 3 kg ini mendapatkan beragam reaksi dari masyarakat.
Umumnya masyarakat merasa keberatan dengan naiknya gas melon tersebut. Namun sebagian masyarakat berharap tidak ada kelangkaan setelah naiknya harga elpiji 3 kg ini.
Nurul, 35 tahun, warga Kelurahan Kertosari, Banyuwangi mengatakan, kenaikan harga sebesar Rp2 ribu sebenarnya cukup berat bagi seorang ibu rumah tangga seperti dirinya. Meskipun dia hanya menggunakan gas melon untuk memasak kebutuhan rumah tangga saja. “Kalau bisa jangan naik,” katanya.
Warga yang lain, Reta Yoga, warga Kelurahan Sobo, Banyuwangi berharap kenaikan harga elpiji ini diimbangi dengan ketersediaan stok. Sehingga tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kg pasca kenaikan yang dilakukan pemerintah. “Yang penting barangnya ada, tidak terjadi kelangkaan seperti yang pernah terjadi,” tegasnya.
Pemilik warung di Kelurahan Tamanbaru, Banyuwangi, Sriawati, mengaku kenaikan elpiji ini cukup berdampak bagi pedagang kecil seperti dirinya. Setiap hari, Sriawati menghabiskan antara 1 hingga 2 tabung elpiji untuk memasak menu yang dijualnya.
Dengan kenaikan ini, perempuan ini harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli gas. Apalagi, kenaikan tersebut juga beriringan dengan naiknya berbagai bahan pokok. Hal tersebut membuat pengeluarannya bertambah. "Kalau harga elpiji naik, bagi pedagang kecil seperti kami yang lumayan berat," ungkapnya.
Dia juga meminta pemerintah memastikan stok elpiji bersubsidi tersebut aman. Sebab, beberapa kali terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran selama 2024 yang mengakibatkan masyarakat khususnya pelaku usaha kecil kesulitan mendapatkan elpiji. "Yang penting stoknya ada,” tegasnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie meminta masyarakat dan pelaku usaha mikro yang menggunakan elpiji 3 kg untuk membeli langsung ke pangkalan. Sebab harga di pangkalan dipastikan sesuai dengan HET yakni Rp18 ribu. Dia menyebut, ada 2.024 pangkalan yang tersebar di seluruh Banyuwangi.
“Jadi jangan membeli di toko pengecer, karena sudah ada margin Rp2-Rp3 ribu. Kalau di pangkalan sesuai HET. Jadi harapan kami masyarakat bisa langsung ke pangkalan terdekat yang ada di desa masing-masing,” ujarnya.