Harga dan Permintaan Bawang Merah di Probolinggo Meningkat
Memasuki pekan pertama di bulan Ramadan, harga dan permintaan bawang merah di Probolinggo meningkat. Setiap hari permintaan bawang merah di Pasar Bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo misalnya, mencapai sekitar 20 ton.
“Begitu memasuki awal Ramadan, harga bawang merah merambat naik, demikian juga permintaannya juga bertambah,” ujar Kepala Pasar Bawang Dringu, Sutaman Effendi, Selasa, 12 April 2022.
Bahkan diprediksi kenaikan dan permintaan bawang merah semakin tinggi mendekati Hari H Lebaran mendatang. “Biasanya H-10 menjelang lebaran, harga dan permintaan bawang merah semakin tinggi, setelah lebaran normal kembali,” ujarnya.
Pada Selasa hari ini, permintaan bawang merah di sentra penghasil utama bawang merah di Jatim itu mencapai 20 ton. “Biasanya pada hari Sabtu dan Senin, permintaan dari luar Jawa meningkat, sehingga permintaan total bisa 30 ton dalam sehari,” ujar Sutaman.
Disinggung harga bawang merah, Sutaman mengatakan, sedikit naik antara Rp1.000-3.000 dibandingkan sebelum Ramadan. Bawang merah ukuran super kini harganya Rp23.000-24.000 per kilogram. Sedangkan bawang merah ukuran besar Rp16.000-20.000 per kg.
Memang khusus bawang merah ukuran tanggung kecil sedikit menurun. Yakni Rp12 ribu hingga 13 ribu dibandingkan sebelumnya, Rp14-15.000 per kg. Sedangkan bawang ukuran kecil di kisaran Rp6-8.000 per kg dibandingkan sebelumnya, Rp7-9.000 per kg.
Meski permintaan bawang merah cukup tinggi, Sutaman bersyukur, stok bawang merah di Pasar Bawang Dringu mencukupi. “Setiap hari stoknya 42 hingga 50 ton, diprediksi H-10 lebaran harga bawang dan permintaan akan semakin naik," katanya.
Di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo harga bawang juga merambat naik. Meski naik, sejumlah ibu rumah tangga menilai, harga bawang merah masih terjangkau.
“Saya tadi beli bawang merah kepada pedagang keliling, harganya Rp20.000 per kilogram. Harganya sedikit naik tetapi kualitas bawangnya sangat bagus,” ujar Ny. Mila, warga Jalan Letjen Sutoyo, Kota Probolinggo.
Sejumlah ibu rumah tangga sengaja membeli bawang merah ketika harga masih murah. “Bawang merah yang telah dijemur biasanya bisa awet disimpan di dapur, bisa bertahan hingga satu sampai dua bulan,” ujar Ny. Afna, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Advertisement