Harga Daging Ayam Naik Jelang Ramadhan, Harga Cabai Menurun
Harga daging ayam di Pasar Tanjunganyar Kota Mojokerto mengalami kenaikan menjelang bulan ramadhan. Sementara harga cabai berangsur menurun. Kenaikan harga daging ayam secara bertahap mulai dari Rp 7.000 hingga Rp. 9.000.
Sebelumnya, harga daging ayam berkisar Rp 32 ribu-Rp 33 ribu per kg pada minggu lalu. Sementara harga cabai mengalami penurunan, dari harga Rp 80 ribu menjadi Rp 50 ribu per kg.
Pedagang daging ayam Edi menyampaikan, harga daging ayam mulai mengalami kenaikan sejak pekan ini. "Mulai kemarin sudah ada yang jual Rp 42 ribu. Kalau saya mulai hari ini saya jual Rp40 ribu per kilogram," kata pria 42 tahun ini kepada wartawan, Senin 12 April 2021.
Menurut Edi, kenaikan harga daging ayam disebabkan naiknya harga dari peternak ayam potong kepada para pedagang. Selain itu peternak di daerah sekitar juga kehabisan stok, sehingga Edi harus mengambil dari peternak ayam di luar Kota.
"Dari peternak sudah Rp 24.500 per kg. Barangnya ambil dari Tulungagung, kalau di wilayah Mojokerto-Jombang sini sudah banyak barang harganya turun," terang Edi.
Meski harga daging berangsur naik, Edi mengaku terpaksa harus membuka lapaknya lantaran menjelang bulan suci ramadhan. "Kalau tidak menjelang puasa banyak yang libur tidak kuat jualnya, untungnya mepet," tegasnya.
Edi mengungkapkan, selain kenaikan harga daging ayam, pandemi Covid-19 ini membuat pendapatnya menurun 40 persen. "Sekarang itu harga barang naik, apalagi ini pandemi Corona orang banyak yang takut. Menurun sekitar 40 persen," jelasnya.
Di sisi lain, harga cabai rawit di pasar Tanjunganyar Kota Mojokerto mengalami penurunan. Sebelumnya harga cabai rawit melejit hingga mencapai harga Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per kg. Namun mendekati puasa ramadhan turun menjadi Rp 50 ribu per kg.
"Cabai cenderung turun, sekarang Rp 50 ribu," Ardian, pedagang cabai rawit.
Menurut pria 37 tahun ini, harga cabai saat ini tidak stabil, setiap hari harganya naik turun. Kenaikan mencapai Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per kg. "Harga tidak stabil, naik turun setiap hari," terangnya.
Sementara Walikota Mojokerto Ika Puspita Sari menjelaskan, beberapa bahan pokok di Kota Mojokerto mengalami kenaikan menjelang bulan suci ramadhan. "Ada kenaikan tapi tidak terlalu tinggi," ujar Ning Ita, sapaan akrab Walikota Mojokerto.
Akibat harga bahan pokok berangsur naik, Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menawarkan masyarakat untuk membeli bahan pokok di gerai operasi pasar yang dibuka oleh Pemkot Mojokerto di depan Pasar Tanjunganyar.
"Kita tawarkan harga bahan pokok yang lebih terjangkau, pastinya lebih murah dari harga pasaran," ungkapnya.
Operasi pasar itu dibuka hanya dalam waktu satu hari. Sembilan bahan pokok dijual dengan harga yang lebih murah. Diantaranya, beras, minyak goreng, gula pasir, garam, daging ayam dan lain-lain.