Harga Melambung, Kota Malang akan Impor Cabai Kering dari India
Harga cabai di Kota Malang kini mencapai Rp100 ribu per kilogram. Faktor yang memicu naiknya harga cabai tersebut adalah cuaca buruk berupa curah hujan dengan intensitas tinggi.
Untuk mengatasi kenaikan harga cabai tersebut Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, merencanakan untuk membuka keran impor dengan mendatangkan pasokan cabai dari luar negeri.
Plt Kepala Diskopindag Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan, rencana impor cabai tersebut akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Pemerintah Pusat terlebih dahulu. Rencananya, negara yang menjadi sasaran impor cabai adalah India.
"Jadi dengan adanya suplai atau gelontoran cabai kering dari India tersebut tujuannya untuk menstabilkan harga cabai itu," ujarnya pada Jumat 26 Februari 2021.
Upaya impor untuk menstabilkan harga cabai di pasaran kata Wahyu pernah dilakukan oleh pihaknya pada dua tahun yang lalu. Bahkan pada saat itu ujar Wahyu, harga cabai pernah tembus hingga Rp150 ribu.
"Kalau nanti cenderung naik terus, kami akan lakukan seperti dua tahun lalu (impor cabai). Kami akan segerakan ya, karena sepertinya beberapa daerah ada kenaikan juga," katanya.
Wahyu melanjutkan, berkurangnya stok cabai di pasaran menyebabkan harga cabai melambung tinggi. Para petani yang selama ini memasok cabai di pasaran mengalami gagal panen akibat cuaca buruk.
"Jadi yang dipanen sekarang kan gak kayak kemarin ya. Kemarin kan sempat Rp60 ribu. Tapi sekarang itu stoknya lebih sedikit dan kemungkinan bakal cenderung naik terus (harga cabai)," ujarnya.
Sementara itu, salah satu petani cabai di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Bambang Yudhana, mengatakan, akibat cuaca buruk ia kerap mengalami gagal panen.
"Saya punya dua hektare lahan, tapi yang berhasil dipanen cuma setengah. Tentu kami merugi karena biaya perawatan tidak sebanding dengan harga penjualan. Maka dari itu harganya kami tingkatkan," katanya.