Harga Cabai Tinggi di Lumajang, Pemkab Upayakan Harga Stabil dan Petani Untung
Indonesia sebagai salah satu negera pengonsumsi cabai tertinggi di dunia, masih harus dihadapkan dengan tingginya harga cabai di seluruh pelosok negeri. Termasuk pula di wilayah-wilayah yang menjadi penghasil cabai seperti Jawa Timur khususnya di wilayah Lumajang yang juga dekat dengan Banyuwangi. Ya, Banyuwangi adalah menjadi daerah dengan produksi cabai rawit tertinggi di Jawa Timur.
Dilansir dari hotikultura.pertanian.go.id, Banyuwangi merupakan penyuplai 80 persen kebutuhan cabai rawit di Jawa Timur. Pada 2022, Kabupaten Banyuwangi bisa menghasilkan cabai rawit hingga 1.042.988 kuintal.
Meski tak terlalu jauh dari Banyuwangi dan juga banyak petani cabai, namun nyatanya harga cabai rawit merah di Kabupaten Lumajang masih terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis cabai lainnya seperti cabai rawit hijau dan putih. Di sejumlah pasar tradisional, harga cabai rawit merah mencapai kisaran Rp 61 ribu per kilogram. Namun, di balik tantangan tersebut, pemerintah daerah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung para petani cabai di Lumajang.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang Hendra Suwandaru menjelaskan, harga tinggi cabai rawit merah disebabkan oleh serangan hama dan kondisi kekurangan air yang sedang dihadapi para petani. Kondisi tersebut membuat petani lebih berhati-hati dalam memilih untuk memanen cabai rawit merah, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk matang dan rentan terhadap serangan hama.
"Memang yang mahal itu cabai rawit merah, dibanding cabai rawit putih ataupun yang hijau. Kenapa merah mahal? karena memang sekarang terjadi serangan hama dan suatu kondisi yang kekurangan air," jelas dia, Senin 26 Agustus 2024.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, pemerintah Kabupaten Lumajang tidak tinggal diam. DKPP Lumajang telah mengambil langkah proaktif dengan terus mengawal para petani cabai melalui pengendalian hama penyakit menggunakan pestisida nabati, sebuah upaya untuk menjaga kualitas tanaman cabai dan mendukung keberlanjutan produksi.
Selain itu, pemerintah daerah juga menggiatkan program-program strategis seperti Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Gerakan Menanam Cepat Panen sebagai bagian dari upaya untuk menstabilkan harga pangan. Program ini diharapkan tidak hanya membantu mengendalikan harga, tetapi juga memberikan dukungan langsung kepada para petani untuk meningkatkan hasil panen mereka.
"Kita juga tetap akan dampingi petani melalui petugas-petugas di UPT yang ada di kabupaten ataupun wilayah-wilayah yang tersebar di beberapa kecamatan yang potensi tanaman hortikultura, khususnya cabai rawit," ujarnya.
Dengan komitmen kuat dari DKPP Lumajang dan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten, diharapkan masalah harga cabai rawit merah dapat segera diatasi. Langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Lumajang.