Harga Cabai Rawit di Pasar Surabaya Melambung, Pedagang Resah
Harga cabai rawit dan besar di sejumlah pasar tradisional Surabaya mulai melambung, Jumat, 3 Mei 2022. Kenaikan tersebut membuat para pedagang maupun pembeli mengeluh.
Salah satu pedagang di Pasar Keputran Surabaya, Umi mengatakan, menjual cabai rawit dengan kualitas sedang dengan harga Rp75.000, sedangkan untuk yang lebih bagus dijual Rp80.000.
“Lombok (cabai rawit) yang standar Rp75.000, kalau ditawar ya sekitar Rp73.000 mentok. Kalau yang bagus Rp80.000, gak bisa kurang ini,” kata Umi, ketika ditemui di lapaknya.
Harga cabai rawit tersebut, kata Umi, mulai naik sejak hari ini. Sebab, pada Minggu, 29 Mei 2022 lalu, harga bahan masakan itu masih menyentuh harga Rp55.000 hingga Rp60.000.
“Gak tahu kenapa mahal, Minggu kemarin masih Rp60.000-an. Besok-besok gak tahu bakal turun atau malah tambah mahal,” jelasnya.
Di sisi lain, pedagang cabai merah besar di Pasar Keputran, Yuli menjualnya dengan harga Rp48.000 per kilogramnya. Harga tersebut pun mengalami kenaikan Rp5.000 sejak Minggu lalu.
“Cabai merah per kilo Rp48.000, kalau Minggu kemarin Rp43.000. Naik tapi gak banyak, tapi ya tetap bikin pelanggan sambat (mengeluh),” kata Yuli.
Sementara itu, pembeli di Pasar Keputran, Yani mengeluhkan melonjaknya harga cabai rawit di pasaran. Bahkan, ia terpaksa harus berkeliling pasar untuk menemukan harga cabai yang sedikit murah.
“Mahal-mahal semua (cabai rawit), pusing aku. Sempat tanya yang di depan tadi (penjual) jualnya Rp80.000, ini masih lumayan Rp75.000, sumpek aku,” kata Yani.
Pedagang bakso yang kulakan tersebut mengatakan, jika biasanya uang Rp225.000 bisa mendapatkan banyak bahan masakan, kali ini hanya cukup untuk membeli cabai rawit 3 kilogram.
“Ini tadi beli tiga kilo Rp225.000, biasanya aku beli lima kilo, tapi gimana mahal gini. Jadi beli dikit saja siapa tahu besok (harganya) turun lagi,” ucapnya.
Di sisi lain, pedagang di Pasar Tambak Rejo, Ninik mengamini melambungnya harga cabai rawit. Bahkan di sana, harga yang dipatok lebih tinggi dibanding di Pasar Keputran yang merupakan pasar induk.
“Aku jual yang (cabai) rawit seperempat (kilo) Rp25.000, tinggal hitung saja sekilonya berapa. Kalau yang besar (lombok merah) agak murah seperempatnya Rp18.000-an,” kata Ninik.
Ninik mengatakan bahwa dirinya pusing dengan harga cabai rawit yang melambung tinggi tersebut. Apalagi jika para pembelinya membandingkan dengan harga yang ada di Pasar Keputran.
“Minggu kemarin (cabai rawit) masih Rp70.000 per kilonya, gak tahu kok tiba-tiba naik. Kadang pembeli bilang kok mahal, Keputran saja gak segini. Ya gimana, saya saja kulakan di sana,” ucapnya.
Advertisement