Harga Cabai Rawit di Malang Turun, Dorong Deflasi
Turunnya harga cabai rawit di Malang berdampak pada terjadinya deflasi di Kota Malang. Selain cabai, harga ayam ras dan angkutan udara yang mengalami penurunan juga berdampak pada deflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyebut terjadi deflasi 0,11 persen di Kota Malang, per Oktober 2022. Hal ini salah satunya dipicu penurunan harga cabai rawit sebesar 25,83 persen dan memberikan andil sebesar 0,07 persen atas deflasi. "Komoditas penyumbang utama deflasi Kota Malang pada Oktober 2022 adalah cabai rawit," kata Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini, dikutip dari Antara, Senin 1 November 2022.
Komoditas lain yang juga mengalami penurunan harga adalah daging ayam ras, turun 4,89 persen dengan andil 0,06 persen, telur ayam ras turun 8,86 persen dengan andil 0,05 persen dan angkutan udara turun 2,43 persen dengan andil 0,04 persen.
Juga, harga cabai merah juga mengalami penurunan sebesar 25,97 persen, mangga 13,51 persen, tarif kendaraan roda empat online turun 4,49 persen, emas perhiasan turun 1,15 persen dan tomat turun 14,64 persen. "Selain itu, bawang merah juga turun sebesar 4,15 persen," katanya.
Sementara itu, untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga atau inflasi pada periode tersebut antara lain adalah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 0,5 persen, minyak goreng 2,5 persen dan mi sebesar 2,94 persen. "Minyak goreng mulai naik lagi, setelah sebelumnya mengalami penurunan," ujar dia.
Tarif kendaraan roda dua online juga mengalami kenaikan sebesar 8,15 persen, upah asisten rumah tangga 0,76 persen, tarif kendaraan travel juga naik 8,53 persen dan komoditas beras mengalami kenaikan 0,36 persen dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0.01 persen.
Sementara itu, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, deflasi yang terjadi di Kota Malang disebabkan adanya penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,06 persen.
Pada periode tersebut, kelompok pengeluaran kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, pakaian dan alas kaki 0,07 persen, transportasi 0,14 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,18 persen dan restoran 0,64 persen.
Tercatat, inflasi tahun kalender 2022 Kota Malang sebesar 5,72 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 6,76 persen. Di Jawa Timur tercatat deflasi terdalam terjadi di Kediri sebesar 0,21 persen dan inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,16 persen.