Harga Cabai Rawit di Malang Naik 81%, BPS: Andil Inflasi Terbesar
Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,40 persen pada periode November 2023. Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik Kota Malang faktor pendorong inflasi terbesar disebabkan karena kenaikan harga cabai rawit mencapai 81,94 persen.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan, kenaikan komoditas cabai rawit sebesar 81,94 persen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,17 persen terhadap inflasi.
"Cabai rawit menjadi komoditas dengan andil tertinggi terhadap inflasi di Jawa Timur. Selain karena turunnya pasokan akibat kemarau, kenaikan harga komoditas pendukung sektor pertanian juga menjadi penyebabnya," ujarnya pada Sabtu 2 Desember 2023.
Selain itu kata Umar, kenaikan harga emas sebesar 3,75 persen juga mendorong inflasi dengan andil 0,03 persen, disusul bawang merah naik 20,18 persen dengan andil 0,03 persen dan telur ayam ras naik 4,64 persen dengan andil 0,02 persen.
"Selain cabai rawit, harga cabai merah juga mengalami kenaikan sebesar 60,13 persen dengan andil 0,05 persen terhadap inflasi November 2023," katanya.
Sementara itu untuk komoditas penghambat laju inflasi dipengaruhi oleh turunnya harga bensin sebesar 1,13 persen, daging ayam turun 2,7 persen, buah naga 8,93 persen termasuk beras yang turun 0,12 persen.
"Untuk beras, harga mulai naik tercatat pada September 2022 hingga Oktober 2023. Pada November 2023, beras mengalami deflasi 0,12 persen," ujarnya.