Harga Cabai Masih Pedas, Petani Sumringah
Petani cabai di Desa Nguken Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, masih menikmati tingginya harga komoditas pertanian ini. Pedasnya harga cabai menjelang pertengahan tahun ini pun membuat petani sumringah.
Hampir dua bulan yang lalu, petani bisa menikmati hasil tanamannya. Sempat menyentuh Rp100.000 per kilogram di pasaran. Namun, saat itu harga di tingkat petani berkisar Rp80.000 per kilogram hingga Rp85.000 per kilogram. Nilai ekonomi yang menarik bagi para petani.
Diungkapkan petani cabai desa setempat, Arif Syaifudin, jika harga tetap bertengger di angka Rp100.000 per kilogram di pasaran, petani bisa untung lebih banyak. "Kalau sekarang, di tingkat petani harga cabai Rp60.000 per kilogram. Ini pun sudah untung," katanya, Jumat 22 Juli 2022.
Minimal, kata dia, dengan harga Rp50.000 per kilo gram petani bisa balik modal dan ada sisa lebih keuntungan. "Tahun ini kami bisa merasakannya. Tahun 2021 kemarin, harga cabai jatuh. Bahkan sampai Rp5.000 per kilogram di tingkat petani," ungkap pria yang juga menjabat Kepala Desa Nguken ini.
Setiap hari, di lahan 4,5 hektar miliknya itu, pekerja memanen cabai merah keriting. Dari lahan itu, hanya 1 hektare tanaman yang bisa dipanen. "Setiap dua hari sekali diambil tengkulak. Rata-rata 150 kilogram. Diambil dengan harga Rp60.000 per kilogram," jelasnya.
Menurut dia, biasanya tengkulak menjualnya kembali di Pasar Induk Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Mengingat, lokasinya yang berada di perbatasan. Dan menjadi pasar terdekat yang intensitas jual belinya cukup tinggi.
Ditambahkan, untuk merawat dan panen tanaman cabai miliknya, dia mempekerjakan sebanyak 30 orang lebih. Buruh tani tersebut berasal dari warganya sendiri. "Upah harian sekira Rp70.000 per hari. Makan kami sediakan," ujarnya.
Ini, lanjut dia, menjadi bagian membuka kesempatan kerja bagi masyarakat desanya. "Di lahan saya ini, selain tanaman cabai merah keriting juga ada cabai rawit hijau yang masih dalam perawatan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Helmi Elizabeth belum memberikan tanggapan terkait harga cabai di tingkat petani tersebut. Saat dihubungi wartawan via pesan singkat Whatsapp, padahal tampak online.
Pun demikian dengan Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro, Sukemi. Pesan yang dikirim wartawan juga belum mendapat tanggapan sampai berita ini diturunkan.
Advertisement