Harga Cabai di Pasar Tradisional Sidoarjo Semakin Pedas
Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sidoarjo sejak sepekan terakhir terus melonjak. Hingga saat ini menyentuh harga Rp 90.000 per kilogram. Diduga kenaikan harga cabai ini disebabkan banyaknya petani lombok yang gagal panen, akibat cuaca buruk di sejumlah daerah penghasil lombok.
Umi, salah seorang pedagang cabai pasar larangan, Sidoarjo mengatakan, harga cabai hampir tiga kali lipat dibandingkan harga normal. Seminggu lalu, harga cabai masih di kisaran harga Rp 35.000 sampai Rp 45.000 per kilogram. Hari ini harganya telah menyentuh Rp 90.000 per kilogram.
"Harga cabai melonjaknya drastis. Sekarang harganya mencapai 90 ribu per kilogram, kemarin 80 ribu per kilogramnya," ucap Umi, Sabtu 4 Juni 2022.
Bukan hanya cabai, harga bawang merah juga ikut naik dalam seminggu terakhir. Sebelumnya, harga bawang merah Rp 38.000 per kilogram. Hari ini mencapai Rp 42.000 per kilogram.
"Cabai dan bawang merah harganya terus naik. Kalau harga bawang putih masih stabil," imbuhnya.
Hal serupa juga dikatakan pedagang bernama Kuswiyah. Kenaikan sejumlah bahan pokok berdampak kepada penurunan jumlah pembeli (konsumen) di pasar. Menurutnya, penurunan jumlah pembeli membuat cabai-cabai yang sudah terlanjur mereka beli dari para tengkulak mengalami penurunan kualitas karena tak mampu terjual dengan cepat seperti sebelum adanya kenaikan harga jual.
"Setelah harganya naik, kami batasi pembelian ke tengkulak. Khawatir jika cabainya tak kunjung laku. Pembeli juga menurun setelah tahu harga cabai naik," katanya.
Kuswiyah menambahkan, kenaikan harga jual cabai di pasar tradisional di Kabupaten Sidoarjo ini disebabkan oleh kurangnya pasokan dari sentra penghasil cabai ke pasar-pasar tradisional. Penurunan jumlah pasokan disebabkan oleh gagal panen para petani cabai karena cuaca buruk yang terjadi di daerah pemasok cabai.
Advertisement