Harga Beras Melambung, Beras SPHP Bulog di Bondowoso Langka
Harga beras di pasar tradisional maupun toko modern Bondowoso Jawa Timur terus merangkak naik pasca pemungutan dan penghitungan suara Pemilu pada 14 Februari 2024.
Kenaikan harganya, baik beras jenis medium maupun premium cukup menggila, mencapai kisaran Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram.
Pengakuan seorang pedagang di Pasar Induk Bondowoso, Pranowo, harga beras jenis medium dan premium sudah mengalami kenaikan sejak sebelum Pemilu 2024. Kenaikan harga bertahap dalam setiap pekan hingga pasca Pemilu 2024.
"Per hari ini, Jumat 23 Februari 2024, harga beras medium Rp15 ribu per kilogram dan beras premium Rp17 ribu per kilogram. Tiga hari lalu, beras medium masih kisaran Rp14 ribu per kilogram dan beras premium Rp15 ribu hingga Rp 15.500 per kilogram," katanya, Jumat, 23 Februari 2024 sore.
Pedagang lain di Pasar Wonosari, Miswati juga mengakui kenaikan harga beras medium dan premium sebesar Rp1.000 hingga Rp2.000 per kg terjadi dalam pekan ini. Beras medium Rp15 ribu per kg dan Rp64 ribu per kemasan 5 kg, serta beras premium Rp17 ribu per kg dan Rp82 ribu per kemasan 5 kg.
"Saya tidak tahu kenapa harga beras medium dan premium naik cukup tinggi. Saya beli dari pemasok juga sudah naik. Harga beras naik, ini tidak hanya memberatkan konsumen, tapi juga pedagang seperti saya," ungkapnya.
Di sisi lain, kenaikan harga beras medium dan premium dalam sepekan terakhir, masyarakat Bondowoso kesulitan membeli beras SPHP Bulog di Pasar tradisional maupun toko modern. Padahal, beras SPHP Bulog menjadi pilihan masyarakat Bondowoso di tengah melambungnya harga beras medium dan premium di pasaran dalam sepekan ini.
"Saya punya langganan membeli beras SPHP Bulog di pedagang Pasar Induk Bondowoso. Tapi, lebih dua pekan (dua minggu, red) beras SPHP Bulog langka, tidak ada dijual pedagang langganan saya dan pedagang lain di Pasar Induk," kata Novianti, ibu rumah tangga warga Kelurahan Blindungan Bondowoso, Jumat 23 Februari 2024.
Padahal, tambah dia, Diskoperindag dan Bulog Bondowoso informasinya menggerojok puluhan ton beras SPHP Bulog untuk membantu masyarakat, sekaligus menekan harga beras. Baik melalui operasi pasar murah beras di setiap kecamatan dan droping ke pedagang di pasar tradisional.
"Tapi mana buktinya, Mas. Beras SPHP Bulog lebih dua pekan tidak ada dijual pedagang di pasar tradisional maupun toko-toko. Ya terpaksa, kami ibu-ibu rumah tangga membeli beras medium harga Rp 15 ribu per kg lebih mahal dari beras SPHP Bulog Rp 54.500 hingga Rp 55 ribu per kemasan 5 kg," tandasnya.