Harga Beras Masih Jadi Momok Inflasi Periode Oktober di Malang
Naiknya harga beras masih menjadi komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Malang hingga periode Oktober 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, pada Oktober 2023, inflasi di Kota Malang di angka 0,26. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yaitu September 2023 di angka 0,18 persen.
Di Oktober 2023, harga tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,45 persen dengan andil inflasi sebesar 0,0896 persen. Dibandingkan dengan periode September 2023, kenaikan harga beras lebih tinggi yaitu 6,54 persen dengan andil inflasi mencapai 0,22 persen.
“Komoditas beras masih peringkat pertama (penyumbang inflasi) karena kondisi Oktober 2023, kemarin,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, Kamis 2 November 2023.
Meski begitu kata Erny gejolak kenaikan harga beras terhadap inflasi ini dapat ditangani oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Tercatat pada September lalu harga beras naik 6,54 persen dan pada Oktober 2023 bisa ditekan menjadi 2,45 persen.
“Berarti memang ada beberapa upaya TPID yang langsung terjun ke lapangan, stok beras tidak kurang, dibantu Bulog, jadi kolaborasi seperti itu yang menguatkan Kota Malang sehingga inflasi bisa terkendali," paparnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Walikota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa naiknya harga beras ini menjadi atensi dari Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo.
“Kemarin Pak Presiden mengkhawatirkan harga beras yang sudah melambung tinggi,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag), Eko Sri Yuliadi mengataka bahwa untuk bisa meredam kenaikan harga sejumlah komoditas ini. Pemerintah daerah bakal menggelar operasi pasar murah terutama menjelang momen Natal dan Tahun Baru.
“Kami lakukan pada saat akhir-akhir bulan, menjelang Natal dan Tahun Baru. Sehingga perkiraannya kami lakukan pada akhir November 2023,” ujar dia.
Advertisement