Harga Bahan Pokok Tinggi, Pedagang Turun Omset Hingga 50 persen
Harga bahan pokok di Pasar Banyuwangi terus mengalami kenaikan. Dampak kenaikan ini tidak hanya berdampak bagi konsumen, tapi juga berimbas ke pedagang. Omset penjualannya menurun hingga 50 persen.
Salah seorang pedagang di Pasar Banyuwangi, Misnayah, 42 tahun, mengatakan, hampir seluruh barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga. Hanya harga bawang putih saja yang harganya mengalami penurunan.
"Yang turun hanya bawang putih. Bawang putih waktu itu sempat mencapai Rp30 ribu, turun menjadi Rp25 ribu, sekarang antara Rp16-Rp15 ribu," jelasnya, Rabu, 6 Juli 2022.
Menurutnya, cabai rawit harga per kilonya Rp95 ribu. Bawang merah saat ini terus mengalami kenaikan harga. Dari harga Rp20 ribu terus merangkak ke Rp 25 ribu, Rp30 ribu dan sekarang harganya mencapai Rp50 ribu per kilogram.
"Bawang merah hampir setiap hari mengalami kenaikan," tegasnya.
Untuk minyak goreng, stok tersedia cukup banyak. Namun harganya masih relatif mahal. Harga minyak goreng curah saat ini harganya Rp15 ribu per Kg. Untuk minyak goreng kemasan, lanjutnya, yang biasanya satu liter Rp25 ribu saat ini sudah turun menjadi Rp25 ribu per liter. Beras juga mengalami kenaikan namun relatif kecil yakni berkisar Rp500 per Kg.
"Terigu juga naik. Per kilo Rp9.500. Sebelumnya cuma Rp6.500 sampai Rp7.000," ujarnya.
Dia menyebut, kenaikan harga ini bukan semata-mata karena mendekati Hari Raya Idul Adha. Sebab menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi sekitar sebulan yang lalu.
Dia mengatakan, tidak hanya konsumen yang terdampak akibat kenaikan harga ini. Para pedagang di pasar juga mengalami hal yang sama. Sebab akibat kenaikan harga, omset penjualan juga turun drastis.
"Penjualan menurun hampir 50 persen, menurun sekali. Mudah-mudahan turun, jangan segitu, kasihan rakyat kecil," ujarnya.