Harga Anjlok, 55 Ton Bawang Merah Diekspor ke Thailand
Di tengah anjloknya harga bawang merah menjadi Rp 5.000-Rp 12.000 per kilogram saat panen raya, dua kontainer berisi total 55 ton bawang merah diekspor ke Thailand. Pemkab Probolinggo melepas ekspor bawang yang dilakukan PT Cipta Makmur Sentausa itu di Pasar Bawang Dringu, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Pelepasan ekspor bawang merah perdana pada 2019 ini juga dihadiri Kementerian Pertanian (Kementan) dan Balai Besar Karantina Surabaya. “Sekitar lima tahun lalu, Indonesia dikenal sebagai importer bawang merah. Sekarang justru, Probolinggo bisa mengekspor bawang merah ke Thailand,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri.
Dikatakan sejak 2017-2019 lalu, Indonesia sudah mengekspor 12.000 ton bawang merah ke negara-negara ASEAN seperti Thailand, Vietnam, dan Philipina. “Agar tetap swasembada bawang merah, Kementan memberikan subsidi berupa benih, pupuk, dan obat-obatan kepada petani,” katanya.
Sementara itu Kepala Balai Besar Karantina Surabaya, Musyafak Fauzi mengatakan, bawang merah yang akan diekspor ke luar negeri harus masuk karantina lebih dulu. “Diproses sekitar tiga jam kemudian dikeluarkan sertifikat ekspornya,” ujarnya.
Terkait anjloknya harga bawang merah di tingkat petani, Asisten Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Probolinggo, M. Sidik Widjanarko membenarkan. “Mudah-mudahan dengan melalui ekspor, harga bawang merah semakin terkatrol naik,” katanya.
Dengan lahan sekitar 6.000 hektare per tahun, Sidik mengaku, optimistis produksi bawan merah di Kabupaten Probolinggo bisa memasuk kebutuhan dalam negeri. “Bahkan target ekspor 300 ton bawang merah ke luar negeri pada 2019 ini bisa tercapai,” katanya.
Seperti diketahui, sejak sepekan lalu harga bawang merah yang biasanya Rp 18-22 ribu per kilogram di tingkat petani anjlok menjadi Rp 5.000-Rp 10.000 per kilogram.
Kembali ke soal ekspor, bukan kali ini saja Kabupaten Probolinggo mengekspor bawang merah. Pada 31 Juli 2018 silam, 10 kontainer berisi 280 ton bawang merah juga diekspor ke Thailand.
Selain diekspor ke luar negeri, bawang merah dari Probolinggo juga dikirim ke beberapa kota besar dan sejumlah pulau seperi ke Papua, Kalimantan, dan Sulawesi.
Bawang merah varietas Lanchor Biru sangat digemari konsumen di luar negeri, juga di daerah-daerah lain di Indonesia. “Soalnya bawang merah dari Probolinggo dikenal rasanya sedap, gurih, dan ada pedasnya,” kata Sukimo Budi Pramono alias H Bagong, petani sekaligus pedagang bawang di Pasar Bawang Dringu. (isa)