Hardi, Seniman Kritis Sahabat Gus Dur itu Berpulang
Seniman Hardi meninggal dunia, Kamis 28 Desember 2023 pagi, di Depok. Sebelumnya, pelukis yang pernah menjadikan dirinya sebagai figur Presiden RI pada masa tirani Soeharto (Presiden RI Tahun 2001), mengalami sakit dan dalam waktu cukup lama di bawah perawatan.
Hardi, dikenal sebagai pelukis dan penulis adalah jebolan ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) Yogyakarta dan AKSERA (Akademi Seni Rupa Surabaya) Surabaya serta salah satu tokoh GSRB (Gerakan Seni Rupa Baru) dalam sejarah perkembangan seni rupa di Indonesia.
"Sugeng tindak, pak Hardi. Swargo langgeng. Amin," demikian di antara kabar duka di kalangan para, seniman.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Kompleks DKI, Blok Y, No.16, Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Kabar pemakaman menyusul. Semoga arwahnya diterima dengan sebaik-baiknya di sisi Allah. Jibril, salah seorang putranya, mewakili keluarga, mohon orang tuanya dimaafkan atas segala kesalahan dan kekhilafannya. Amiin."
Itulah kalimat yang banyak tersebar di pelbagai akun seni budaya di media sosial, khususnya WhatsApp dan Twitter.
Hardi (lahir di Blitar 26 Mei 1951) adalah seorang seniman pelukis dan budayawan Indonesia.
Seniman Kritis
Terlahir dengan nama R. Soehardi ia adalah salah satu pelukis aliran ekspresionis yang terkenal dan aktivis lintas seni dan kebudayaan di Indonesia. Hingga akhir hayatnya, Hardi bermukim di Jakarta.
Hardi pernah aktif di seputar kegiatan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Pada masa DKJ di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hardi kerap aktif menulis untuk Majalah Horison yang legendaris itu.
Di antaranya wawancara dengan Gus Dur, mulai persoalan pesantren dan hubungannya dengan sastra serta kehadiran sastra sufistik di Nusantara.
Bahkan, Hardi pun memberi kesaksian bahwa humor-humor yang diproduksi Gus Dur tak lepas dari khazanah lisan yang dimiliki Amang Rahman (almarhum) pelukis Surabaya yang dikenal humoris itu.
"Gus Dur, yang meminta Amang Rahman berangkat ke Jakarta. Di DKJ, kami bersama-sama mendengar Amang berkisah lucu soal orang-orang Madura. Jadi, humor-humor Gus Dur soal orang-orang Madura itu, kulakan (referensi) dari Amang Rahman," tutur Hardi.
Advertisement