Wapres Harap Lulusan STIF Syentra Jadi Cendekiawan Muslim Moderat
Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin berharap Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara Banten (STIF Syentra) diharapkan mampu mencetak lulusan yang dapat menjadi kader ulama dengan pemahaman keagamaan yang mendalam (tafaqquh fid-din), berpandangan moderat (tawassuthy), mempunyai jiwa pengembangan ilmu (tathawwury), dan mempunyai kemampuan metodologis dalam menganalisis suatu masalah (manhajiy).
“Sarjana-sarjana yang tamat ini tidak berpikir tekstual, tidak berpikir rigid, tidak berpikir liberal, tetapi berpikir moderat, dinamis, tetapi berada di dalam manhaj, ada relnya, yaitu ada metodologinya,” kata Wapres dalam sambutan di acara Wisuda Sarjana Strata 1 Angkatan I STIF Syentra secara virtual di kediaman resmi Wapres, Sabtu 26 September 2020.
KH Ma'ruf berharap para sarjana ilmu fiqih ini nantinya dapat menerapkan ilmunya tidak hanya untuk menjadi bimbingan atau tuntunan umat tetapi juga menjadi solusi berbagai permasalahan dalam kehidupan pribadi, beragama dan bernegara.
“Fiqih itu juga sifatnya fleksibel. Dan fiqih juga selain menyangkut masalah bimbingan/tuntunan juga merupakan solusi-solusi, makharij diniyyah, solusi keagamaan, makharij ummatiyah, solusi keumatan, bahkan juga seringkali fiqih bisa menjadi makharij wathoniyah, solusi kebangsaan dan kenegaraan,” ujarnya.
Terlebih, menurut Wapres, ilmu fiqih yang diajarkan pada STIF Syentra adalah ilmu fiqih muamalah, misalnya fiqih yang menyangkut masalah ekonomi, terutama sektor keuangan. Hal ini sesuai dengan visi pesantren Syeikh Nawawi yaitu menjadi pencetak orang-orang yang paham agama juga menjadi pusat perbaikan, perubahan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Oleh karena itu, STIF ini kita lengkapi selain belajar akademik juga belajar Bank Wakaf Mikro, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), selain untuk menjadi tempat laboratorium pelatihan mahasiswa, juga untuk melakukan pengembangan masyarakat, pembiayaan-pembiayaan masyarakat, sehingga ini menjadi tempat perubahan terutama di dalam pengembangan ekonomi, baik di sektor keuangan maupun di sektor retail dan juga pengembangan-pengembangan lainnya," katanya.
Mengakhiri sambutannya, Wapres menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan dan wisudawati STIF Syentra, sekaligus meluncurkan pemanfaatan akses internet Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk pembelajaran jarak jauh dan mobile BMT STIF Syentra.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi juga berpesan kepada para wisudawan yang berjumlah 31 orang, yang terdiri dari 24 wisudawan dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah dan 7 wisudawan dari Program Studi Hukum Keluarga Islam, agar ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama studi dapat diamalkan, dikembangkan, dan terus dimanfaatkan kepada masyarakat luas.
“Komitmen dan kontribusi nyata dalam membangun bangsa ini sangat penting. Negara kita yang kita cintai butuh semua warga negaranya untuk saling bergotong royong, bersemangat untuk mendedikasikan dirinya membangun negara dan bangsa dengan segala kapasitas yang dimiliki,” katanya.
Sementara, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Syeikh Nawawi Tanara, Siti Ma’rifah mengatakan STIF Syentra merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, perguruan tinggi ini akan terus meningkatkan pembinaan sehingga menghasilkan lulusan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
“Kami sadar bahwa tugas kami adalah mengupayakan untuk terus meningkatkan pembinaan, khususnya pada perguruan tinggi ini, agar kualitas lulusannya dapat dibanggakan, serta kiprah para alumni di tengah-tengah masyarakat dapat semakin dirasakan manfaatnya,” kata Siti Ma’rifah.
Sebagai informasi, STIF Syentra merupakan sekolah tinggi yang didirikan di desa kecil, Desa Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten atas dasar rekomendasi Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah II Jawa Barat.
Pada tahun 2016 perguruan tinggi ini memperoleh izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No.603 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara pada tanggal 1 Februari 2016, menjadi awal pembuka gerbang aktivitas keilmuan di kampus ini.
Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih ini menyematkan nama Syeikh Nawawi Tanara karena suatu bentuk penghormatan kepada Syeikh Nawawi al-Bantani yang lahir di Tanara Serang Banten (1813-1897 M). Ia merupakan seorang ulama besar asal Banten yang dijuluki pemimpin ulama Hijaz (Sayyid Ulama al-Hijaz), imam yang mumpuni ilmunya (Al-Imam al-Muhaqqiq wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq), ulama abad 14 Hijriah (A’yan Ulama al-Qarn al-Ram Asyar li al-Hijrah), dan imam ulama dua kota suci (Imam Ulama al-Haramain).
Advertisement