PSLI Tetap Jadi Harapan, Begini Kata Akhudiat
Menjelang penutupan Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) mendapat banyak masukan dari para tokoh, terutama penyair dan budayawan asal Surabaya, Akhudiat. Dia mengatakan ke depan PSLI bisa melakukan banyak modifikasi, contohnya menyatukan seni budaya.
"Saya rasa acara seperti ini tidak hanya seni tapi pameran budaya. Saya ingin juga suatu saat akan ada pementasan drama atau teater," kata pria yang juga sebagai penulis buku Wonokromo Surabaya ini.
Baginya, denga adanya modifikasi dan penggambungan banyak budaya di PSLI dapat merawat dan menjaga hal tersebut bersama-sama. Sehingga, acara setahun sekali ini bisa lebih ramai, serta dinikmati banyak kalangan masyarakat.
"Biar semakin ramai dan juga ada diskusi budaya. Jadi seluruh kebudayaan ini kita perhatikan bersama-sama," lanjutnya.
Akhudiat menyebut, PSLI sangat berpotensi dapat menyerupai acara Artjog di Jogja. Sebab ia melihat peluang Kota Surabaya sebagai kota budaya dapat lebih besar.
"PSLI adalah gamaran Kota Surabaya dab Jatim, yakni sebabai kota seni dan budaya. Jadi bukan tidak mungkin acara ini bisa sama besarnya seperti Artjog," ucapnya.
Seperti diketahui, PSLI hari ini terakhir digelar di Jatim Internasional Expo Surabaya. Acara ini sudah berlangsung selama sepekan, dan sukses di buka oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada Jumat 12 Oktober 2018 lalu.
Acara ini sekaligus jadi serangkaian acara di hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-73. Di PSLI sendiri juga telah banyak acara yang dilakukan, mulai dari melukis on the spot di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya hingga melukis wajah Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa. (hrs)
Advertisement