Haornas, Jokowi: Olahraga Harus Jadi Budaya
Peringatan ke-37 Hari Olahraga Nasional (Haornas) menjadi momen penting bagi Indonesia dalam membuat terobosan baru untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada. Mulai dari atlet berprestasi, pengembangan potensi wisata, sampai ekonomi.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam peringatan ke-37 Haornas secara virtual menyampaikan, kondisi saat ini di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 tidak memungkinkan untuk menggelar kegiatan olahraga dengan jumlah besar.
Namun, kondisi sulit harus menjadi langkah untuk membuat terobosan baru dalam mencetak atlet-atlet berprestasi tidak hanya tingkat nasional tapi juga internasional. “Kondisi ini memberikan kesempatan pada kita untuk reboot, untuk restart merancang ekosistem olahraga kita secara besar-besaran. Saya mengajak seluruh insan olahraga melakukan proteksi, evaluasi, dan membuat lompatan besar untuk kemajuan olahraga kita,” ujar presiden yang akrab disapa Jokowi itu.
Selain itu, ia juga meminta pada seluruh pihak bahwa olahraga saat ini harus menjadi budaya yang dilakukan setiap harinya. Sehingga, kondisi tubuh akan lebih sehat dan dapat jauh dari ancaman Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, olahraga tak hanya menyehatkan tapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan. Makanya, pada kali ini dicanangkan tema sport science, sport tourism, dan sport industry.
Karena itu, ia meminta kepada seluruh pihak mulai pemerintah, masyarakat, sampai insan olahraga untuk betul-betul memanfaatkan potensi yang ada didunia olahraga.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Erlangga Satriagung yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jatim sebagai gudangnya atlet berprestasi akan membuat lompatan besar seperti yang dipesankan oleh Jokowi.
“Benar apa kata Pak Jokowi, ini waktunya tepat untuk memulai kembali bagaimana merancang atlet tak hanya berprestasi tapi juga memiliki karakter seorang atlet. Seperti disiplin, patuh, sopan, tangguh, bahkan religius,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga berharap Pemprov Jatim dapat mewujudkan impian agar ada sport city di Jatim yang dijadikan sebagai pusat pembentukan atlet.
Menurutnya, sejak lama Jatim telah menerapkan sport science dalam membentuk atlet dengan mengutamakan beberapa pilar yakni kesehatan, fisik, psikologi, dan biomekanik. Pembentukan atlet, ini dirancang tak asal-asalan tapi dengan pemantauan yang ketat.
Advertisement