Hanura Tersingkir dari Senayan OSO Tuding Wiranto Penyebabnya
Partai Hanura dipastikan gagal menembus Senayan. Suara yang diperoleh pada Pemilu 17 April 2019, di bawah 4 persen.
Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang, menuding penyebab partai yang dipimpinnya itu tak lolos ke DPR adalah Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto.
"Kalau ada yang bertanya kenapa Hanura kalah? Tanya Wiranto, bukan saya. Orang yang bikin kalah dia, kok," kata OSO kepada wartawan di kediamannya, Jl Karang Asem, Kuningan, Jakarta Selatan 16 Mei 2019.
Hanura diprediksi gagal lolos ke parlemen berdasarkan hasil hitung cepat Pileg 2019. Hanura dinilai sulit menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Meski demikian, OSO menyatakan tidak kalap atau kecewa atas kekalahan Hanura. Dirinya merasa baik-baik saja asalkan pasangan calon presiden yang diusungnya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menang.
"Kita nggak apa-apa Hanura dia (Wiranto) bikin kalah, tapi yang penting nomor 01-nya kita menang," katanya.
Kemenangan paslon nomor 01 itu, menurut OSO, juga berkat kontribusi dukungan dari semua DPD Hanura di seluruh Indonesia. Semua DPD Hanura di seluruh Indonesia itu 100 persen mendukung 01, kata OSO.
Sebelumnya Pendiri Partai Hanura yang sekarang didapuk menjadi pembina, Wiranto, menolak tudingan OSO sebagai biyang kandasnya Partai Hanura.
Kata Wiranto saat ini dirinya fokus pada tugasnya sebagai Menko Polhukam. Soal kekalahan Hanura tanggung jawab. OSO.
"Tidak perlu salah-menyalahkan. Ketika saya ketua umumnya
dua kali Partai Hanura lolos pemilu. Kalau sekarang tidak lolos, harus introspeksi, tidak perlu salah-menyalahkan, apalagi menyalahkan saya. Saya concernke Menko Polhukam, tidak mengurus partai. Kalau saya disalahkan, apanya?" Kata Wiranto.
Sejak menjadi Menko Polhukam di kabinet Presiden Jokowi, Wiranto memang tak lagi aktif di partai. Ia melepaskan kursi ketum, dan Hanura kemudian dipimpin oleh OSO.
Hanura tidak sendirian, teman lamanya PKPI, PBB juga bernasib sama, harus angkat Kaki dari Senayan.
DPR hanya menyisahkan sembilan parpol , yakni PDI-P meraih 18,89 persen; Gerindra (12,68), Golkar (11,8), PKB (10,14), Nasdem (9,05), PKS (8,18), Demokrat (7,63), PAN (6,56), dan PPP (4,4).
Sedang partai Perindo, PSI, Garuda Dan Partai Berkarya, yang baru pertama ikut Pemilu, semuanya kandas.(asm).