Awas Hand Sanitizer Palsu, Ini Tips Sebelum Membeli
Ahli farmasi Universitas Airlangga, Dr Retno Sari, MSc., Apt, mengingatkan masyarakat agar lebih jeli dalam membeli hand sanitizer. Pasalnya, banyak hand sanitizer palsu yang beredar di tengah masyarakat menyusul wabah virus corona.
Menurutnya, tak sedikit oknum yang menjual hand sanitizer palsu hanya untuk mengeruk keuntungan pribadi. Hal ini tak lepas dari banyaknya artikel yang memuat tentang cara membuat hand sanitizer sendiri.
"Adanya kejadian tersebut. Terlebih, tidak ada perlindungan bagi masyarakat ketika mereka membeli produk yang tidak memiliki izin. Ironisnya mereka tidak bisa menuntut," kata Retno.
Perempuan yang juga dosen farmasi Unair ini mengatakan, harusnya setiap produk memiliki izin edar. Produk hand sanitizer itu sendiri merupakan produk yang masuk dalam kelompok perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT).
Kebijakan terkait izin edar PKRT mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No.1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang izin Edar Alat Kesehatan dan PKRT.
“PKRT merupakan alat, bahan atau untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan manusia, yang ditujukan untuk penggunaan di rumah tangga atau fasilitas umum,” jelas Retno.
Menurut regulasi tersebut, produk hand sanitizer merupakan antiseptik yang termasuk dalam kategori kelas 1 risiko rendah. Artinya, produk tersebut tidak memiliki risiko terhadap kesehatan individu atau masyarakat selama digunakan sesuai dengan peruntukannya.
"Maka bila produk hand sanitizer yang diproduksi oleh pabrik palsu, maka tidak ada jaminan bahwa produk tersebut efektif untuk membunuh mikroorganisme seperti jamur dan virus," ujarnya.
Maka itulah, Retno membagikan tips kepada masyarakat agar tak tertipu bila membeli hand santizer. Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan masyarakat adalah membeli produk, khususnya produk kesehatan seperti hand sanitizer di tempat yang jelas, di toko-toko resmi seperti apotek.
"Bila terpaksa membeli di e-commerce maka harus pandai-pandai melihat review produk yang akan dibeli. Sebab, banyak pedagang yang menjual produk baik tapi juga ada yang menjual produk tidak berkualitas, bahkan penipuan," bebernya.
Ia menambahkan, masyarakat juga harus berhati-hati dalam memilih produk. Saat membeli, ia meminta masyarakat agar mencermati tulisan tentang komposisi dan izin edar yang tertera pada label.