Hancok #2: Ingatkan Jasa Petani Lewat Seni
HANCOK (Hari Seni Cokro) kembali digelar untuk kedua kalinya. Mengusung tema 'Daya Budaya', perhelatan ini merupakan wujud aplikatif dari keyakinan memberdayakan kebudayaan melalui semangat gotong royong.
Acara yang dilakukan di Warung Mbah Cokro, Jl. Raya Prapen 22, Surabaya, ini akan menampilkan karya-karya yang berasal dari 50 seniman, dan 10 lapak urban. Para seniman ini menyajikan karya seni rupa, musik, teater hingga kesenian tradisional seperti ludruk.
Tak hanya itu, dalam pegelaran kali ini juga ada sesuatu yang istimewa yaitu penampilan para seniman menggunakan lesung (alat pengolahan padi). "Ini bertepatan dengan Hari Tani yang jatuh pada 24 September. Jadi kita ingin menampilkan sesuatu yang istimewa, karena Hari Tani ini jarang dilirik oleh masyarakat," kata ketua pelaksana HANCOK #2, Alan Wasahlan.
"Padahal petani juga berjasa dalam kelangsungan hidup manusia," kata dia.
Selain itu, Alan juga mengatakan jika kegiatan ini bersifat eksperimental, artinya sisi kemandirian dalam berkarya yang diutamakan. “Baik dalam hal pemenuhan pendanaan dari segi penciptaan karya hingga kebutuhan teknis selama acara berlangsung, kami tidak mengandalkan dana dari sponsor, melainkan melalui ngamen serta menjual berbagai makanan ringan untuk menutupi segala kebutuhan keuangannya,” ujar Alan.
Dengan adanya kegiatan ini, Alan berharap para seniman muda dapat mengeluarkan ide-ide kreatif melalui karyanya. "Melalui HANCOK dapat memicu ide-ide kreatif dari para seniman muda, khususnya yang berasal dari surabaya. Sehingga dapat menciptakan iklim kesenian yang bersahabat dengan masyarakat, serta dapat menjadi ajang bagi pebisnis muda di Surabaya untuk menciptakan geliat perekonomian yang mandiri kreatifnya,” pungkasnya.
Selain menikmati karya-karya para seniman, para pengunjung juga dapat membeli hasil karya dari lapak-lapak yang telah disediakan. Diantaranya Swastika Merch, Tunggal Art, Halimun dan beberapa lapak lain. Acara ini dihelat selama tiga hari, mulai tanggal 25-27 September 2018 di Warung Mbah Cokro. (amm)