Hanafi Keluhkan Jadwal yang Didapat Persegres
Gresik: Pelatih Persegres Gresik Hanafi keluhkan jadwal yang diterima timnya di Liga 1. Menurutnya kondisi yang seperti ini berdampak pada kondisi fisik para pemainnya. Persegres menerima jadwal yang dibilang cukup padat di kandang maupun tandang.
"Ini dapat merusak kesehatan pemain karena tidak sesuai dengan standarnya. Efek dari mepet jadwal ya gini pemain kelelahan dan permainan pun rusak,” terang Pelatih Persegres.
Hanafi menjelaskan, dalam jadwal yang standar setidaknya tim bertanding seminggu sekali bukan seminggu dua kali. Karena pemain mambutuhkan waktu yang cukup istirahat dan recovery setelah pertandingan.
“Minimal dua hari istriahrat baru evaluasi setalah itu latihan,” tambahnya.
Ia juga mengaku dibuat pusing, sebab dirinya saat ini mengatur pola pelatihan istirahat dan pola pelatihan agar pemain tidak kecapean sebelum pertandingan.
Hanafi menilai jadwal yang ada saat ini tidak adil karena tidak semua mendapat jadwal yang sama seperti persegres. Contoh saja Arema dan persib Bandung jadwal kedua tim ini begitu istimewa karena jaraknya standar dengan pertandingan.
“Dilihatlah tim besar saja main seminggu dua kali, hasilnya performa mereka bagus,” tutrurnya.
"Dari jadwal yang mepet ini membuat berat untuk menjalankan tugas menjadi pelatih. Saya juga siap untuk mungundurkan bukan karena regulasi, melainkan adanya jadwal yang tidak sesuai dengan standarnya," lanjutnya.
Hanafi sendiri mengaku anak didiknya saat ini memang fisiknya sangat lemah, baik itu karena istirahat yang kurang. Sebagaimana tahu dari pertandingan ketika menjamu Semen Padang lalu sangat terlihat anak-anak begitu lelah dan kurang fokus. Apalagi ditambah dengan jadwal yang mepet.
Hanafi sendiri telah memerintahkan kepada manajemen untuk menego jadwal yang telalu mepet, seperti lawan PSM di kandang tanggal (31/5) dan (1/5) di tandang agar dirubah. “Saya sudah menyampaikan ke mamnajemen agar jadwal bisa di ubah karena sangat riskan,” paparnya. (hrs)