Hamzah Bin Laden, Ini Sosok Musuh Bebuyutan AS
Pemerintah Amerika Serikat sejak awal tahun 2019, memasukkan anak laki-laki termuda Osama bin Laden, Hamzah bin Laden, ke dalam daftar teroris. Nama Hamzah ke dalam daftar global teroris dan membekukan semua aset yang mungkin ia miliki di kawasan-kawasan yang masuk yurisdiksi Amerika.
Kementerian Luar Negeri di Washington menjelaskan, Hamzah, yang kadang juga ditulis Hamzah, saat ini berusia 20 tahunan dan makin aktif memimpin jaringan Al Qaida, organisasi yang didirikan sang ayah.
Ia dikatakan menyiapkan aksi balas dendam atas kematian ayahnya. Siapa Hamzah dan bagaimana dinas rahasia Amerika menelusuri jejaknya?
Sosok Hamzah makin terang setelah pasukan khusus AS menggelar operasi di rumah persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, awal Mei 2012. Selain menewaskan Bin Laden, operasi ini juga menemukan berbagai dokumen, termasuk di antaranya surat-surat dari Hamzah untuk ayahnya.
Anak Osama bin Laden minta perang terhadap AS diteruskan. Ia penulis buku laris pembunuhan Osama bin Laden harus membayar Rp180 miliar.
Dari berbagai surat dan dokumen ini para analis CIA menyimpulkan bahwa pada suatu rentang masa, Bin Laden tak bertemu Hamzah selama delapan tahun.
Dari persembunyiannya di Pakistan, Bin Laden diyakini sudah mengatur secara rinci 'jalur dan pelatihan' untuk menjadikan Hamzah 'sebagai tokoh penting' Al Qaeda, yang pada akhirnya akan menjadi pemimpin kelompok ini.
Ketika rencana ini dimatangkan Hamzah menjalani tahanan rumah di Teheran, Iran. Beberapa anggota keluarga besar Bin Laden melarikan diri ke Iran setelah invasi AS ke Afghanistan.
"Pada 2015, (Hamzah) bin Laden menyerukan serangan terhadap kepentingan-kepentingan AS, Prancis, dan Israel di Washington DC, Paris, dan Tel Aviv," kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri AS.
'Lahir dari kawah besi'
Dokumen yang didapat CIA dan diperlihatkan kepada wartawan kantor berita AFP menyebutkan bahwa Hamzah menyebut dirinya 'lahir dari kawah besi' dan siap untuk 'meraih kemenangan atau mati sebagai martir'.
"Yang membuat saya sedih adalah Laskar Mujahidin sudah bergerak tapi saya tak bisa bergabung ke laskar ini," tulis Hamzah dalam salah satu surat kepada ayahnya. "Dengan ini saya katakan kepadamu dan ke semua orang bahwa Alhamdulillah saya mengikuti jejak jihadmu," tambahnya.
Ia menggambarkan perasaan pedihnya setelah pada usia 13 tahun ia harus dipisahkan dari ayahnya demi alasan keamanan. Ia mengatakan ingin bersama lagi dengan ayahnya.
"Ayah mengucapkan selamat tinggal dan kemudian pergi. Ini seakan kita mencabut hati dan meninggalkannya begitu saja di sana," tulis Hamzah.
Sejauh ini tak dimungkinkan untuk melakukan verifikasi atas surat dan dokumen yang didapat CIA.
Hamzah diperkirakan lahir di Jeddah, Arab Saudi, pada 1989 dari salah satu dari tiga istri Bin Laden, Khairiah Sabar.
Para pejabat keamanan AS mengatakan setelah kematian Bin Laden pada 2012, Al Qaida dipimpin oleh pria kelahiran Mesir, Ayman al-Zawahiri. Perlahan namun pasti, peran Hamza 'makin penting di jajaran para petinngi Al Qaida'.
Serukan serangan di Barat
Para pejabat keamanan AS meyakini Al Qaida dijalankan oleh Ayman al-Zawahiri dan Hamza bin Laden. Pada Agustus 2018, melalui pesan audio yang tidak diketahui kapan dibuat, Hamza mendorong para pengikutnya untuk melancarkan pemberontakan terhadap kerajaan Saudi.
Sebelumnya, melalui pesan yang dikeluarkan pada Mei 2018, ia mendesak para petempur di Suriah untuk bersatu dan mengatakan bahwa revolusi di Suriah akan berujung dengan 'pembebasan Palestina'.
Ia juga pernah mendesak Muslim di Barat untuk melakukan serangan, seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
"Pada 2015, (Hamzah) bin Laden menyerukan serangan terhadap kepentingan-kepentingan AS, Prancis, dan Israel di Washington DC, Paris, dan Tel Aviv," kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri AS.
Hamza sudah dilepaskan dari tahanan di Teheran dan sekarang tidak diketahui keberadaannya.
Yang pasti pada April 2011, petinggi Al Qaida, Atiyah Abd al-Rahman, menulis surat kepada Osama bin Laden berisi rencana untuk menyiapkan Hamza menjadi pemimpin Al Qaida.
Antara lain Abd al-Rahman mengatakan bahwa Hamza 'akan mengikuti latihan membuat bom dan latihan cara-cara menggunakan senjata api'.
Kini, Hamzah bin Laden, dinyatakan tewas oleh kalangan intelijen AS. Sedang tentang tempat dan tanggal kematian Hamza belum jelas. Laporan kematiannya pertama kali dimunculkan NBC dan harian New York Times yang mengutip keterangan berbagai sumber.
Hamzah bin Laden, yang kini diperkirakan berusia 30 tahun, telah merilis pesan audio dan video yang menyerukan serangan terhadap AS dan negara-negara lain.
Pada Februari 2019, pemerintah AS menawarkan uang sebanyak US$1 juta (Rp14,1 miliar) kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi mengenai keberadaannya.
Presiden AS, Donald Trump, menolak berkomentar mengenai laporan kematian Hamza ketika ditanya para wartawan pada Rabu 31 Julu lalu. Begitu pula dengan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton.
Hamzah diyakini berada dalam tahanan rumah di Iran, namun beberapa laporan lainnya mengindikasikan dia mungkin bermukim di Afghanistan, Pakistan, dan Suriah.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa berdasarkan dokumen-dokumen yang disita dari kediaman Osama bin Laden di Abbotabad, Pakistan, pada 2011 lalu, Hamza disiapkan menjadi pemimpin Al Qaeda.
Pasukan AS juga dilaporkan menemukan video pernikahan Hamzah dengan putri petinggi senior Al-Qaeda yang diduga berlangsung di Iran.
Mertua Hamzah disebut-sebut adalah Abdullah Ahmed Abdullah atau Abu Muhammad al-Masri, yang didakwa atas perannya dalam pengeboman kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada 1998.
Hamzah diperkirakan lahir di Jeddah, Arab Saudi, pada 1989 dari salah satu dari tiga istri Bin Laden, Khairiah Sabar.
Dokumen yang didapat CIA dan diperlihatkan kepada wartawan kantor berita AFP menyebutkan bahwa Hamza menyebut dirinya 'lahir dari kawah besi' dan siap untuk 'meraih kemenangan atau mati sebagai martir'. (af/bbc)
Advertisement