Hampir Rampung, Tol Paspro Diresmikan Akhir Desember
Ruas tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) sepanjang 31,3 kilometer (Km) sudah hampir rampung pekerjaan fisiknya. Pekerjaan terus dikebut demi mengejar target selesai dalam waktu sekitar tiga bulan ke depan.
“Mudah-mudahan, akhir Desember 2018 ini tiga Tol Paspro yang terbagi dalam tiga seksi bisa selesai sehingga bisa dioperasikan, sekaligus insya-Allah akan diresmikan oleh Presiden Jokowi,” ujar Dirut PT Trans Java Paspro Tol, Dwi Pratikto di lokasi proyek tol Paspro di Probolinggo, Selasa, 9 Oktober 2018.
Tampak mendampingi Dwi selaku pemilik proyek (project owner) di antaranya, PPK Agus Minarno, dan sejumlah manager proyek sesi I-III Tol Paspro. Seksi I mulai Rusun Tongas bersambung ke Seksi II di Probolinggo Barat, dan berakhir di Seksi III di Leces, Kabupaten Probolinggo. “Setelah Paspro rampung akan diteruskan ke timur Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) sepanjang sekitar 170 kilometer,” ujar PPK Agus Minarno.
Memang proyek Tol Probowangi akan dikerjakan per seksi, dimulai dengan pembebasan lahan di Seksi Leces-Gending, dilanjutkan Gending-Paiton.
Khusus ruas Paspro, Seksi III (Leces) pekerjaan fisik tol paling cepat selesai. “Di Seksi III Leces sudah hampir rampung yakni, 99,98% selesai,” ujar Manager Proyek Seksi III Tol Paspro, M. Gilang Ramadani.
Di ruas tol ini, di antara pekerjaan besar adalah pemindahan menara (tiang) saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yakni, perlu waktu sebulan. Kini, tinggal finishing pekerjaan seperti pelapisan jalan.
Disinggung soal kendala, Gilang hanya menyebut faktor cuaca seperti hujan dan kemarau. Hal itu terkait pekerjaan awal saat pemadatan tanah.
Sementara Seksi II Tol Paspro, pekerjaan sudah selesai sekitar 93%. “Insya-Allah, tiga bulan mendatang sudah selesai,” ujar Manager Proyek Seksi II Tol Paspro, Didik Sapto.
Agus menambahkan, di Seksi I (Tongas) penyelesaiannya sekitar 88%. “Yang jelas, dari ruas Tol Paspro dengan 33 jembatan, tinggal dua jembatan yang belum selesai,” ujarnya.
Diakui menjelang penyelesain ruas Tol Paspro ada penambahan (pembebasan) luas lahan sekitar 16 hektare senilai Rp 60 miliar. “Perlu penambahan lahan untuk elevasi urukan, saluran, hingga coverage,” ujar Agus.
Agus menambahkan, sebelum dioperasikan Tol Paspro akan diujicoba oleh Kemenhub. Termasuk uji coba pengaturan rambu-rambu lalulintas, sebelum akhirnya dioperasikan. (isa)