Hamas Terus Menggempur, Israel Umumkan Keadaan Darurat
Kekuatan Palestina, terus menggempur Israel. Dengan kekuatan militan Hamas menembakkan roketnya ke Tel Aviv dan arah Yerusalem pada Kamis pagi 13 Mei 2021 dan Israel bersumpah untuk terus menghantam faksi Islam di Gaza.
Sementara itu, Israel mengumumkan keadaan darurat di Lod usai pecahnya kerusuhan oleh warga Arab Israel menyebabkan kota itu jatuh mirip perang saudara.
Kerusuhan itu pecah di saat konflik antara Israel dan militan Palestina, Hamas, semakin memanas. Protes oleh orang Arab Israel pecah di Lod, sebuah kota dekat Tel Aviv, dan meningkat menjadi kerusuhan skala penuh, dengan pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi, yang menanggapi dengan granat setrum.
Bentrok Tewaskan Pria Arab-Israel
Protes itu, menurut TheTimes, Rabu 12 Mei 2021, menyusul pemakaman seorang pria Arab Israel yang tewas dalam kerusuhan di kota sehari sebelumnya.
Setidaknya 12 orang terluka dalam bentrokan itu, suratkabar Israel Haaretz melaporkan. Saat malam tiba, situasi memburuk di Lod, kata polisi.
Pada Rabu 12 Mei 2021 pagi, seorang ayah berusia 52 tahun dan putrinya yang berusia 16 tahun tewas ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam mobil mereka, yang juga melukai ibunya secara serius.
"Seluruh Israel harus tahu, ini benar-benar kehilangan kendali," kata Wali Kota Lod Yair Revivo.
Militen Palestina, Hamas
Militan Palestina menembakkan ratusan roket jauh ke Israel, sementara Israel melakukan serangan udara besar-besaran di Gaza.
Setidaknya 40 orang tewas dalam beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa tahun.
Militer Israel mengatakan mereka menargetkan militan di Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket di Yerusalem dan daerah lain.
Lebih dari 1.000 roket telah ditembakkan ke arah tengah dan selatan Israel oleh militan Palestina sejak Senin malam, ketika permusuhan tiba-tiba meningkat.
Militan Palestina mengatakan mereka menargetkan kota Tel Aviv di Israel setelah serangan udara Israel menghancurkan blok menara apartemen di Jalur Gaza pada Selasa 11 Mei 2021.
Blok menara kedua runtuh di wilayah itu setelah serangan Israel lainnya.
Hamas Tembakkan Roket ke Tel Aviv
Hamas menembakkan roketnya ke Tel Aviv dan arah Yerusalem pada Kamis pagi 13 Mei 2021 dan Israel bersumpah untuk terus menghantam faksi Islam di Gaza meskipun ada prediksi dari Presiden AS Joe Biden bahwa permusuhan paling sengit mereka dalam beberapa tahun mungkin akan segera berakhir.
Belum ada kabar tentang korban jiwa dari dentuman menjelang fajar, yang memicu sirene di utara Nahalal, 100 km dari Gaza, mengirim ribuan warga Israel ke tempat penampungan.
Setidaknya 67 orang telah tewas di Gaza sejak kekerasan meningkat pada hari Senin, menurut kementerian kesehatan daerah kantong itu. Tujuh orang tewas di Israel, kata pejabat medis, seperti dikutip Reuters.
AS Kirim Utusan Perundingan
Washington berencana mengirim utusan, Hady Amr, untuk berbicara dengan Israel dan Palestina.
"Perkiraan dan harapan saya adalah ini akan diakhiri lebih cepat, tetapi Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri," kata Biden pada hari Rabu setelah berbicara dengan Netanyahu.
Biden tidak menjelaskan alasan di balik optimismenya. Kantor Netanyahu mengatakan dia mengatakan kepada presiden AS bahwa Israel akan "terus bertindak menyerang kemampuan militer Hamas dan kelompok teroris lainnya yang aktif di Jalur Gaza".
Komandan Senior Hamas Tewas
Pada hari Rabu, pasukan Israel membunuh seorang komandan senior Hamas dan mengebom beberapa gedung, termasuk gedung-gedung tinggi dan sebuah bank, yang menurut Israel terkait dengan kegiatan faksi tersebut.
Hamas mengisyaratkan pembangkangan, dengan pemimpinnya, Ismail Haniyeh, mengatakan, "Konfrontasi dengan musuh itu terbuka."
Israel melancarkan serangannya setelah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem dan Tel Aviv sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid al-Aqsha di Yerusalem Timur selama bulan puasa Ramadhan.
Advertisement