Halangi Kerja Jurnalistik Terkait Liputan Prof Bus, AJI Surabaya Akan Surati Rektor Unair
Belasan jurnalis yang akan menghadiri dan meliput konferensi pers mengenai pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Budi Santoso, dilarang oleh satpam untuk memasuki area Kampus A Universitas Airlangga, Jalan Prof. Dr. Moestopo, Gubeng, Surabaya.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya Andre Yuris menjelaskan, berdasarkan temuannya dan wartawan lainnya di lapangan, saat tiba di halaman kampus pada sekitar pukul 15.40 WIB, dua pintu gerbang kampus ditutup rapat dan dijaga oleh sejumlah sekuriti.
Prof Bus dan rombongan Tim Advokasi untuk Kebebasan Akademik (TATAK), yang mendampinginya untuk memberikan surat keberatan kepada Rektor Prof Nasih di Kampus C Unair, dipersilakan untuk memasuki area kampus.
Sementara awak media dilarang untuk masuk. Seorang sekuriti berseragam hitam mengatakan media dilarang masuk gerbang atas perintah pimpinan.
Mengetahui sejumlah jurnalis tertahan di luar gerbang FK Unair, Prof Bus dan rombongan pun menghampiri wartawan dan konferensi pers terpaksa digelar di tengah pedestrian Jalan Prof. Dr. Moestopo.
"Pelarangan terhadap wartawan memasuki gerbang Kampus A Unair merupakan bentuk penghalang kerja jurnalistik dan tindakan itu melanggar Pasal 18 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," ucap Andre, Selasa 9 Juli 2024.
Andre juga mengatakan, sebagai sebuah institusi perguruan tinggi, Universitas Airlangga seharusnya memahami mengenai kerja-kerja jurnalistik, yang bekerja untuk kepentingan publik.
"Jurnalis itu bekerja untuk kepentingan publik, melayani hak publik untuk tahu. Ketika itu dihalangi dengan sendirinya mencederai hak publik” tegasnya.
Dirinya pun menyebut bahwa kehadiran para jurnalis untuk verifikasi dan konfirmasi bertujuan agar produk jurnalistik yang dihasilkan berimbang, berkualitas, dan sesuai dengan kode etik jurnalistik.
“AJI Surabaya akan berkirim surat ke Rektorat Unair untuk mengingatkan agar penghalangan kerja-kerja jurnalistik tidak terulang lagi,” pungkasnya.
Advertisement