Hal-hal Penting Dilakukan Jemaah Haji Sebelum & Setiba di Makkah
Musim ibadah haji dan persiapanya telah tiba. Beberapa pedoman yang harus dipatuhi oleh jemaah haji dari luar negeri sebelum dan setiba di Arab Saudi.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan, agar para jemaah haji tentang pentingnya membawa semua dokumen resmi saat tiba di bandara untuk menyelesaikan prosedur perjalanan mereka.
Calon jemaah haji juga diingatkan untuk berhati-hati dalam menyimpan perangkat elektronik apa pun di bagasi yang akan dibawa naik pesawat.
Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi meminta para jemaah haji memastikan setiap barang bawaan mereka yang akan dikirim sesuai dengan ukuran yang disetujui untuk menjamin bahwa itu akan diterima.
Mereka disarankan pula memberi tanda pengenal khas pada setiap barang bawaan sebelum mengirimkannya.
Sebagaimana diberitakan Saudi Gazette, adapun barang-barang yang dilarang untuk dibawa oleh calon jemaah haji saat bepergian menggunakan pesawat di antaranya, yakni lantong plastik, botol air dan bahan cair, serta barang yang tidak dibungkus dan tidak diikat.
Begitu pula dengan wadah atau kotak yang dibungkus dan ditutup menggunakan kain, turut dilarang. Demikian dikutip Rabu 31 Mei 2023.
Kepemilikan Uang Tunai
Sementara itu, setelah tiba di Arab Saudi, jemaah haji harus melaporkan kepemilikan uang tunai atau barang berharga yang nilainya melebihi 60.000 Riyal Saudi (sekitar Rp 240 juta).
Ini termasuk perhiasan, logam mulia, mata uang asing, hadiah, dan perangkat.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pun meminta jemaah haji ketika memasuki atau meninggalkan Arab Saudi untuk memastikan bahwa mereka telah mengisi deklarasi bea cukai, jika mereka membawa mata uang lokal atau asing atau barang apa pun yang nilainya melebihi 60.000 Riyal Saudi.
Pengisian deklarasi bea cukai juga diwajibkan bagi penumpang yang membawa barang dalam jumlah komersial dengan nilai lebih tinggi dari 3.000 Riyal Saudi.
Begitu juga bagi mereka yang membawa barang yang dilarang impor atau ekspornya, seperti barang antik dan lain-lain.
Selain itu, pendatang yang membawa barang yang dikenakan pajak cukai wajib pula mengisi deklarasi.
“Mereka yang tidak akan menandatangani dan mengisi deklarasi bea cukai akan bertanggung jawab,” kata Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Ratusan Ribu dari Indonesia
Indonesia siap mengirim ratusan ribu jemaah haji ke Makkah untuk ibadah haji 2023. Kuota haji untuk negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini kembali ke angka sebelum pandemi Covid-19.
Arab Saudi awalnya menyetujui kuota jemaah 221.000 dari Indonesia, kemudian menambahkan 8.000 lagi.
“Saya kira Indonesia sudah sangat siap; kami tinggal menunggu pemberangkatan,” kata Direktur Bina Haji Arsad Hidayat dari Kementerian Agama Republik Indonesia, kepada Arab News.
Gelombang pertama berangkat Indonesia pada 24 Mei 2023, dan para ofisial sedang melakukan persiapan akhir untuk menampung tambahan 8.000 jemaah.
“Ada tambahan kuota 8.000 yang diberikan Pemerintah Saudi kepada Pemerintah Indonesia, Alhamdulillah. Kami menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, karena mereka terus melakukan upaya untuk memperluas layanan bagi jemaah haji setiap tahun.”
Pada 2023, hampir sepertiga jemaah Indonesia adalah lansia, atau orang di atas usia 65 tahun. Beberapa dari mereka sudah mengantre naik haji sejak 2019, karena selama pandemi virus corona dan setelahnya, jemaah usia tua tidak dapat berangkat karena pedoman kesehatan yang ketat.
“Haji 2023 cukup menarik, karena kami mengangkat tema ‘ramah lansia’,” ungkap Hidayat. “Selama tiga tahun, jemaah usia tidak berangkat, dan baru berangkat tahun 2023.”