Hakordia 2024, DPRD Surabaya Tekankan Peran Aktif Seluruh Elemen untuk Cegah Korupsi
Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh hari ini, Senin 9 Desember 2024, Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Yona Bagus Widyatmoko menyampaikan pandangannya terkait integritas dan tanggung jawab pribadi dalam mencegah tindak pidana korupsi.
Menurut Yona, momen peringatan ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya para anggota DPRD Surabaya dalam menjaga amanah rakyat dengan sebaik-baiknya.
“Hari Antikorupsi Sedunia adalah pengingat penting bagi kami untuk menjalankan tugas secara adil dan bertanggung jawab. Korupsi tidak hanya merusak citra individu dan kelembagaan, tetapi juga sistem yang berdampak luas pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Yona, Senin 9 Desember 2024.
Politikus Gerindra tersebut menjelaskan, Surabaya menunjukkan kemajuan dalam upaya pencegahan korupsi selama beberapa tahun terakhir. Nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai 97 persen yang lalu menempatkan Surabaya sebagai kota dengan skor tertinggi di Jawa Timur dan peringkat ketujuh secara nasional. Prestasi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari posisi ke-14 nasional di periode sebelumnya.
“Pemerintah Kota Surabaya patut mendapat apresiasi atas capaian itu. Harapannya, Kota Surabaya tidak hanya menjadi yang terbaik di Jawa Timur, tetapi juga dapat memimpin secara nasional,” tuturnya.
Yona pun mengusulkan pemasangan pesan-pesan antikorupsi, seperti “Zona Integritas, Kantor Bebas Korupsi” di kantor-kantor pelayanan publik sebagai bentuk tanggung jawab moral petugas dan juga masyarakat.
Selain pencapaian di atas, Yona menyampaikan, penguatan komitmen untuk mempertahankan transparansi dan akuntabilitas juga diperlukan. Kolaborasi antara pemerintah kota, DPRD, dan masyarakat harus terus diperkuat untuk mencegah potensi korupsi di semua lini pelayanan publik.
“Peningkatan Survei Penilaian Integritas (SPI) yang mencapai 79,57 persen adalah langkah baik, tetapi masih perlu upaya lebih serius dari semua pihak untuk memastikan pelayanan publik bebas korupsi,” tegasnya.
Dalam momen Hakordia tahun ini, Yona juga mengajak seluruh masyarakat Surabaya untuk bersama-sama mencegah korupsi melalui ragam edukasi dan sosialisasi. Dia menekankan pentingnya kesadaran kolektif mengenai bahaya korupsi yang dimulai dari lingkungan pendidikan, ruang publik, hingga layanan pemerintahan.
Dirinya optimistis, dengan kerja sama semua pihak, Surabaya dapat menjadi teladan bagi kota-kota lain dalam pemberantasan korupsi.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mari kita teguhkan komitmen untuk memberantas korupsi demi Indonesia yang lebih maju,” pungkasnya.
Advertisement