Hakikat Orang Pailit Menurut Persepektif Hadits
Rendahnya status sosial, minimnya tingkat finansial, dan hidup dengan kondisi yang pas-pasan. Persepsi inilah yang umum kita pakai dalam mendefinisikan orang yang pailit.
“Namun apakah juga demikian halnya persepektif hadits dalam mendefinisikan orang yang pailit? “ Demikian Ustadz Ilham Zubair, juru dakwah Islam dari Wiyung Surabaya, mengawali pesan-pesan kebaikan Islam. Berikut kelanjutannya:
Dalam karyanya yang sangat populer (Riyadus Shalihin), Imam Nawawi al-Dimasyqi memberikan jawabannya. Terkait hal tersebut Kanjeng Rasul natih dawuh:
اتدرون ماالمفلس؟ قالواالمفلس فينامن لادرهم له ولامتاع. فقال: ان المفلس من امتي من يأتي يوم القيامة بصلاةوصيام وزكاة، ويأتي ثد شتم هذا، وقذف هذا، واكل مال هذا، وسفك دم هذا، وضرب هذا، فيعطى هذا من حسناته، وهذامن حسناته فان فنيت حسناته قبل ان يقضي ماعليه، اخذ من خطاياهم فطرحت عليه، ثم طرح في النار (رواه مسلم)
"Tahukan kalian siapakah yang diakatakan orang yang pailit? Jawab para sahabat, orang-orang yang pailit diantara kita adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan. Beliau pun bersabda: Sungguh orang yang pailit dari umatku ialah orang yang datang pada hari kiamat kelak dengan membawa serta sholat, puasa dan zakat, tetapi dia juga suka mencaci maki ini dan itu, menuduh ini dan itu, makan harta ini dan itu, menumpahkan darah ini dan itu, dan memukul ini dan itu. Kemudian kebajikannya diberikan kepada orang yang pernah dianiaya. Ketika kebajikannya telah habis, sedangkan kesalahan-kesalahannya belum terbayar semua, maka dia pun dilemparkan ketengah-tengah orang yang pernah dia aniaya, dan akhirnya dia dilemparkan kedalam neraka" HR. Muslim.
"Rendahnya status sosial, minimnya tingkat finansial, dan hidup dengan kondisi yang pas-pasan. Persepsi inilah yang umum kita pakai dalam mendefinisikan orang yang pailit."
Setelah mengamati dawuh Kanjeng Rasul diatas, ternyata fenomena tersebut sedang terjadi dan marak ditengah-tengah kita sekarang.
Di satu sisi sabagai seorang muslim kita aktif melakukan sholat, puasa, zakat dan beberapa aktifitas ibadah lainnya. Namun,di sisi lain kita juga aktif mencaci maki, menuduh tanpa bukti, menebar kebencian dan lain sebagainya.
Dan jika hal itu benar, maka kitalah yang tergolong pada orang-orang pailit sebagaimana yang telah disinggungkan oleh Kanjeng Rasul. Na'udzubillahi min dzalik
اللهم اعناعلى ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
اللهم صل على سيدنامحمد
(adi)
Advertisement