Haji Idun Kloter 20 Embarkasi Palembang masih Hilang
Haji Idun Rohim Zen bin Rohim, asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menghilang saat wukuf di Arafah. Sudah satu bulan, ia belum ditemukan.
Pihak keluarga dan petugas haji di Arab Saudi pun masih berusaha untuk mencari Idun Rohim. Ia dari kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20).
Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, pencarian terhadap haji Idun Rohim akan terus dilakukan sampai ia ditemukan.
Penegasan itu disampaikan Menag saat menyambut kedatangan petugas haji Daerah Kerja Makkah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Saya sudah perintahkan kepada para petugas terutama Linjam (perlindungan jamaah) di sana untuk terus mencari jamaah kita yang masih hilang ini tanpa batas waktu," kata Gus Yaqut, sapaannya, kepada Media Center Haji (MCH), Kamis 27 Juli 2023.
Penghentian Pencarian Otoritas Arab Saudi
Menteri yang biasa dipanggil Gus men itu mengatakan, penghentian baru dilakukan jika pihak otoritas Arab Saudi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah tidak bisa ditemukan.
"Jadi kita terus berikhtiar, berkoordinasi dengan pihak otoritas Kerajaan Saudi baik dengan Kepolisian, SAR mereka jadi saya minta dicari sampai ketemu," tambah Gus Men.
Delapan Jemaah Haji Hilang
Gus Men merinci, ada delapan jamaah haji yang sempat dinyatakan hilang. Dari jumlah tersebut, tujuh jamaah sudah berhasil ditemukan dengan kondisi berbeda. Dua jemaah ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dan berada di ruang jenazah rumah sakit Arab Saudi.
Dua jamaah meninggal adalah Suharja Wardi Ardi usia 69 tahun, dan Niron Sunar Sunah, 77 tahun. Suharja yang tergabung dalam kloter 10 Embarkasi Kertajati atau KJT 10 ditemukan tim Linjam di ruang penyimpanan jenazah (tsallajah) rumah sakit (RS) Mu'aisyim, Mina, Makkah.
Jenazah Suharja ditemukan tanpa pengenal termasuk gelang identitas. Ketiadaan identitas tersebut membuat pencarian jamaah memerlukan waktu dan kesaksian langsung dari keluarga terdekat.
Sebelum dinyatakan sebagai Suharja, dilakukan proses verifikasi jenazah di Markaz at-Thib asy-Syar'iy bi Shihhah al-Makkah al Mukarramah atau Forensic Medicine Center Makkah.
Sang istri, Hj Aat turut dihadirkan dalam proses identifikasi jenazah. Selanjutnya, almarhum dimakamkan di komplek pemakaman Saraya-Makkah.
Advertisement