Hajar Pacific, Louvre Menangi Derby Surabaya
Louvre Surabaya akhirnya berhasil meraih kemenangan dalam laga seri enam Indonesian Basketball League (IBL) 2020 di DBL Arena, Surabaya, Minggu 8 Maret 2020 malam.
Kemenangan ini lebih special karena diraih dalam derby Kota Pahlawan melawan Pacific Caesar Surabaya dengan skor akhir 86-83.
Tampil di hadapan warga Surabaya, Pacific Caesar tampil lebih dominan di laga pembuka. Bahkan, dengan materi yang kebanyakan adalah pemain muda mereka justru unggul jauh 17-6.
Louvre coba membalas dengan variasi serangan yang dibangun, namun disiplin pemain-pemain Pacific dalam bertahan membuat mereka selalu kesulitan mencetak angka dari paint area.
Masuknya Dio Tirta Saputra pertengahan permainan, menjadi solusi bagi Louvre karena dua tembakan tiga angkanya masuk dan perlahan mulai mengejar ketinggalan. Walau mengejar, namun Pacific masih menjaga asanya dan unggul 24-14.
Di set kedua, Pacific masih begitu dominan menguasai permainan. Di bawah komando, Taylor Thomas Statham, Pacific menunjukkan kerja sama permainan yang sangat baik dan ampuh untuk mencetak poin.
Kehadiran, Anton Devon Waters sebagai center juga begitu kuat dalam melakukan rebound dan dilanjutkan menjadi poin. Kuarter kedua kembali menjadi milik Pacific dengan skor 45-37.
Di kuarter ketiga, kedua tim tampil begitu kuat. Berbagai serangan yang dibangun keduanya selalu berhasil diantisipasi dengan baik oleh para pemain. Namun, perlahan tapi pasti, pemain-pemain Louvre bangkit untuk mengejar ketertinggalan.
Selain itu, di awal kuarter Taylor Statham diganjar technical foul setelah melanggar Daniel Timothy Wenas. Momen itu menjadi panas karena terjadi ketegangan antarpemain.
Tak hanya itu, Pelatih Pacific, David Reynald Sngleton terus melakukan protes terhadap wasit dan pengawas pertandingan karena menganggap Daniel Wenas melakukan diving.
Situasi tersebut tampak begitu berdampak pada permainan Pacific yang kian menurun dan dimanfaatkan oleh Daniel Wenas dan kawan-kawan untuk membalikkan keadaan.
Dunk yang dilakukan Kolawole di tiga menit terakhir berhasil membalikkan kedudukan menjadi 58-57 untuk Louvre. Keunggulan tersebut berhasil dijaga dan unggul 66-61.
Di kuarter keempat, Louvre terus menguasai permainan dengan nyaman. Emosi pemain-pemain Pacific yang terluapkan di set ketiga terus membuat permainan menjadi kacau.
Berkali-kali mereka melakukan kesalahan mendasar yang dibalikkan oleh Louvre menjadi poin. Permainan, Louvre pun semakin matang dan berhasil mencetak poin. Louvre akhirnya menang dengan skor 86-83.
"Anak-anak sih main lepas hari ini gak ada beban. Kemarin malem saya bilang ini game penting, tapi ya main aja, yang pasti tidak ada beban walaupun sebenarnya bebannya sangat besar karena sudah empat kali kekalahan beruntun," kata Pelatih Louvre, Andika Supriadi Saputra.
Di sisi lain, Pelatih Pacific David mengaku banyak dirugikan oleh wasit karena jika dilihat dengan teliti apa yang dilakukan oleh pemainnya tidaklah pelanggaran. Karena itu, dua pemain andalannya Yerikho Tuasela dan Indra Muhammad harus diusir karena melakukan lima kali pelanggaran.
"Saya percaya pemain saya sudah bermain dengan baik. Saya ucapkan selamat untuk tim lawan. Tapi, saya rasa wasit sangat gila menentukan keputusan malam ini,” kata David Singleton, kepala pelatih Pacific
Dalam laga ini, Michael Ayodele Kolawole tampil menggila sulit dibendung oleh pemain-pemain Pacific Caesar. Bermain full 40 menit, Kolawole berhasil mencetak double-double dengan raihan 32 poin dan 10 rebound. Di kubu Pacific, Luis Amable Jacobo III mencetak 28 poin.