Hai Ketua MPR, Kamu Jangan Anggap Enteng Corona!
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pimpinan MPR tidak menganggap enteng protokol kesehatan COVID-19.
Abbas menilai tindakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengundang ratusan orang pecinta otomotif ke Gedung MPR/DPR/DPD RI berisiko besar karena dilakukan di zona merah COVID-19.
"Janganlah para pemimpin di negeri ini menganggap enteng masalah COVID-19 ini. Risikonya akan sangat besar. Oleh karena itu, janganlah ada di antara kita yang menganggap bahwa negeri kita sudah aman dari COVID-19. Terutama di kota-kota yang memang masih merah," kata Abbas di Jakarta, Senin.
Abbas mengatakan Sabtu lalu, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 151.498 orang. Namun, usaha untuk tidak berkumpul-kumpul dan menghindari kerumunan belum juga maksimal.
"Jadi ada kenaikan 2.090 orang dari hari sebelumnya. Hal ini tentu jelas sangat merisaukan kita. Untuk itu usaha dan upaya bagi menekan penularan nya jelas harus selalu kita usahakan dengan menghindari kerumunan atau berkumpul-kumpul," ujar Abbas.
Ia menilai ketentuan tentang protokol COVID-19 bukan hanya memakai masker, namun juga menjaga jarak hendaknya benar-benar dihormati dan ditegakkan.
"Untuk itu, teladan dari pemerintah sebagai pihak yang akan digugu dan ditiru oleh rakyat luas tentu jelas sangat-sangat diharapkan. Oleh karena itu kehadiran gambar di atas jelas terasa sebagai sesuatu yang mengganggu. Bukannya kita tidak setuju dengan hal tersebut, tapi kehadirannya di tengah-tengah masa COVID-19 yang sudah sangat melelahkan ini tentu jelas-jelas sangat kita prihatinkan dan sesalkan karena tidak mencerminkan keteladanan yang baik bagi rakyat dan bangsa," tutur Abbas.
Sebelumnya, Ketua Bambang Soesatyo yang memang jadi kolektor mobil mewah, mengundang ratusan pecinta otomotif se-Indonesia menghadiri acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Minggu kemarin.
Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, menjelaskan bahwa alasan mengundang sejumlah komunitas atau klub otomotif itu adalah untuk mengajak mereka mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Acara hari ini mendapat respon yang luar biasa dari klub-klub lainnya. Tapi, karena mematuhi protokol kesehatan dan ketentuan jaga jarak dalam masa pandemi ini, kami hanya bisa menampung 300 peserta dari 100 klub, namun saya rasa, mewakili dari 300 klub otomotif yang ada di Indonesia,” ujar Bamsoet saat membuka acar itu. (ant/ams)
Advertisement