Hafidz Asal Jatim Terpilih Jadi Imam Masjid Besar di UEA
Penghafal Alquran (hafiz) asal Mojokerto, Rahmat Alfian Hidayat, terpilih menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA). Berawal dari pendaftaran via email ke Kementerian Agama (Kemenag) pada 20 Oktober 2020.
Saat itu terdapat 300 lebih hafiz yang mendaftar. Meski ada yang mendaftar dari Mesir dan Malaysia, tapi semuanya warga Indonesia. Siapa sangka, mimpi pemuda 27 tahun ini untuk belajar dan berdakwah di luar negeri akhirnya menjadi kenyataan.
Rahmat Alfian Hidayat lolos seleksi dokumen di Kemenag. Selanjutnya, Alfian bersama 204 hafiz lainnya menjalani dua kali tes di Jakarta. Penilaian dilakukan langsung 5 syekh atau ulama besar dari UEA.
Rahmat Alfian Hidayat akhirnya terpilih menjadi imam masjid di UEA. Dia menjadi 1 dari 27 hafiz yang akan diterbangkan ke negara kaya minyak itu Juni nanti.
Kabar bahagia ini pun sampai ke telinga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Mantan Menteri Sosial ini pun ikut bangga dan bersyukur atas prestasi hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro ini.
Ucapan selamat diungkapkan Khofifah di akun Instagram pribadi miliknya @khofifah.ip. "Turut senang bersyukur sekaligus bangga, Rahmat Alfian Hidayat hafidz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA)," ucapnya.
Khofifah ingin keberadaan sosok Alfian dapat secara proaktif mengkampanyekan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dengan menebar dakwah, literasi, narasi, dan perbuatan yang sejuk, harmonis, damai, toleran dan penuh kasih sayang.
Tidak ketinggalan, Khofifah berharap Alfian bisa kerasan di negeri orang dan dapat menjalankan tugas dengan baik di UEA.
"Buat Alfian, selamat dan sukses. Semoga betah disana dan bisa menjalankan tugas dengan baik serta mengharumkan nama hafidz-hafidzoh asal Indonesia. Aamiin," tambah Khofifah.
Profil dan prestasi Rahmat Alfian Hidayat
Rahmat Alfian Hidayat merupakan 1 dari 27 hafidz asal Indonesia yang dipilih menjadi imam masjid di negara kaya minyak tersebut. Penghafal Alquran jebolan Ma’had Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo ini rencananya akan berangkat ke UEA Juni 2021 mendatang.
"InsyaAllah Pemprov Jatim akan turut serta memfasilitasi keberangkatannya. Saya titip, sampaikan kepada masyarakat disana bahwa rakyat Indonesia meski berbeda suku, agama, ras, dan budaya namun dapat hidup berdampingan dengan damai," ujar Khofifah.
Kini, Rahmat Alfian Hidayat menjadi mahasiswa semester akhir program studi Manajemen Dakwah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah Surabaya.
Dia merupakan sulung dari 4 bersaudara pasangan Hidayat Ma'arif, 56 tahun, dan Suparti, 51 tahun. Tiga adik kandung Alfian juga mengikuti jejaknya menjadi hafiz. Dua adiknya ternyata sudah selesai menghafal 30 juz Alquran.
Sepanjang 2017-2020, Rahmat Alfian Hidayat telah menorehkan sederet prestasi di bidang hafalan Alquran. Yaitu juara 1 hafalan Alquran dan tafsir Bahasa Inggris Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-27 Jatim tahun 2017, juara 1 hafalan Al Qur'an dan tafsir Bahasa Inggris MTQ ke-28 Jatim tahun 2019, juara 3 hafalan Alquran 30 juz se-Jatim di Jombang tahun 2020.
Rahmat Alfian Hidayat juga menjadi juara 3 Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Nasional 30 juz di Ponpes Banyuanyar Pamekasan, juara 1 tafsir Bahasa Inggris se-Jatim di Kota Malang tahun 2019, juara 2 MHQ 10 Juz ODOJ Jatim tahun 2017, juara MHQ 5 Juz tingkat SMA se-Jatim di UNISMA Malang tahun 2017.
Kemudian menjadi juara harapan 1 MHQ 15 juz Nasional di Kedubes Arab Saudi tahun 2018, juara 3 MHQ 30 juz Nasional di Pamekasan Madura tahun 2018, serta menjadi peserta terbaik 1 Pengambilan Sanad Tajwid Matan Tuhfathul Athfal dan Matan Al Jazariyah di Provinsi Bengkulu tahun 2019.