Haedar: Semangat Berkurban, Gelorakan Semangat Berbagi
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengingatkan, berkurban sesungguhnya untuk kemaslahatan dan menebar kebaikan bagi banyak orang.
“Semangat berkqurban memang dalam konteks ajaran Islam menjadi bagian penting dari ajaran berqurban yakni berbagi rezeki yang tentu ini memiliki makna siapa pun yang memiliki kelebihan patut berbagi,” ujar Haedar, dikutip ngopibareng.id, Sabtu 10 Agustus.
Haedar menjelaskan semangat berbagi ini ada untuk menunjukkan kedekatan kepada Allah SWT yang dimanifestasikan dalam hubungannya dengan manusia. Semangat berqurban menggelorakan semangat berbagi tersebut.
Haedar mengungkapkan hal itu, terkait Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (LazisMu) diberi amanah oleh PT. Bintang Toedjoe dalam program berkurban serentak di 1000 masjid seluruh Indonesia.
“Kerja sama ini bagi para pengusaha insyaAllah akan dapat berkah ketika dia mau berbagi. Dan jangan merasa kehilangan apalagi bangkrut ketika berbagi,” kata dia.
Dalam Islam ada konsep berkah, Haedar melanjutkan, berkah itu berlaku bagi semua orang, jika berbagi akan melimpahkan banyak hal pada banyak orang. Banyak hal-hal itu, dari tempat yang tak terduga.
Yang kedua, satu diantara masalah bangsa adalah kesenjangan sosial. Masalah ini harus dipecahkan secara struktural. Lewat jalur moral dan sosial disitulah peran organisasi kemasyarakatan dan perusahaan swasta harus bisa menggerakkan kekuatan diri untuk mau berbagi lewat program yang dalam jangka pendek kedermawanan dan panjang lewat program pemberdayaan.
Dalam hal ini, kata Haedar, pihaknya memiliki program jangka pendek lewat berkurban, dengan itu semangat berqurban juga bisa dimaknai sebagai semangat berbagi kebahagiaan.
“Untuk Jangka panjang, pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Muhammadiyah lewat Majelis Pemberdayaan Masyarakat, LazisMu dan ‘Aisyiyah bahkan didaerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Lumayan berat juga tapi itu cara kami berbagi,” tutur Haedar.
Umat Islam di seluruh dunia, kini tengah bersiap merayakan Idul Adha. Dua hari menjelang Hari Raya Kurban, 10 Dzulhijjah bagi yang tak berkesempatan menunaikan ibadah haji di Makkah, bisa menjalankan puasa. Dua puasa sunah,yakni Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Advertisement