Haedar: Perlu Internasionalisasi Islam Moderat yang Modern
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sebagai negara muslim terbesar, pemerintah sangat mendukung upaya untuk menyebarkan paham Islam moderat di tingkat internasional.
Kementerian Luar Negeri Indonesia selama ini mengampanyekan Islam moderat sebagai bagian dari identitas kebijakan luar negeri Indonesia. Sehingga citra tersebut terkonstruksi di tatanan global.
“Pandangan Bu Menlu ini ketemu dengan spirit Muhammadiyah. Selama lima tahun ini Muhammadiyah ada program internasionaliasi paham Muhammadiyah yang moderat. Kita sekarang ini sedang berusaha mendapatkan izin mendirikan sekolah di Melbourne, tentu sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di sana. Dan perguruan tinggi di Malaysia,” ungkap Haedar.
Haedar Nashir mengungkapkan hal itu, usai menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berkunjung ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu 12 Februari 2020. Ketuanya membahas beberapa persoalan yang menyangkut masa depan bangsa Indonesia.
Setelah pertemuan, Haedar menyampaikan beberapa poin, salah satunya tentang internasionalisasi moderasi dan modernitas Islam Indonesia di tingkat global.
Haedar menegaskan bahwa pendirian lembaga pendidikan di luar negeri memiliki dua poin penting: pertama, karena Indonesia sebagai negara dengan penduduk yang sangat besar bersahabat dengan Australia dan negara-negara ASEAN. ASEAN dan Australia tidak bisa lepas dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
“Ketika dunia ini tersekat-sekat oleh kecenderungan-kecenderungan politik regional dan lokal, atau kepentingan politik negara yang bersangkutan, maka yang dibutuhkan adalah membangun peradaban secara bersama-sama,” terang Haedar.
Kedua, Islam di negeri ini mayoritas berpaham moderat. Citra Islam Indonesia yang identik dengan kemoderatan ini harus disemai di tataran global dengan membuat program-program strategis dan praktis agar paham yang menjunjung tinggi multikulturalisme ini dapat ditawarkan pada tingkat internasional.
“Upaya kami dalam menyebarkan moderasi Islam di tingkat global dengan mendirikan sekolah dan community centre di Australia dan ASEAN," tuturnya.
Kepentingan kita apa?
"Di tengah politik global yang mengeras, dan ancaman terhadap perdamaian juga kerusakan iklim, kita harus membangun paradigma baru di mana multikulturalisme itu harus dikerjakan oleh setiap negara. Dan Muhammadiyah menjadi kekuatan yang terpanggil untuk memperluas area paham Islam Indonesia yang moderat untuk kancah dunia,” jelas Haedar.
Advertisement