Haedar Nashir Dorong Semangat Aktivis Muhammadiyah di Arab Saudi
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah sesungguhnya adalah gerakan tajdid. Yakni, tentang purifikasi dan juga menjawab tantangan yang ada di depan kita bersama.
Hal itu diungkapkan Haedar saat melakukan kunjungan ke Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi. Ia hadir bersama Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Selasa 24 Desember 2019 malam. Sekaligus, Haedar mendorong semangat aktivis Muhammadiyah di Arab Saudi.
Pertemuan istimewa tersebut dilaksanakan di Restoran Syaibani Kota Madinah Al Munawwarah. Meskipun cuaca cukup dingin, namun kegiatan berlangsung penuh kehangatan.
Dimulai dengan makan malam bersama, pengurus PCIM kemudian mendengarkan arahan serta motivasi dari Ketum Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut.
Noordjannah mengatakan, salah satu ciri Muhammadiyah adalah mampu untuk membentuk organisasi dengan baik dan berkembang secara pesat baik dari pergerakan juga keilmuan.
"Dari orang yang berjumlah sedikit kemudian menjadi sebuah organisasi penggerak masyarakat, semoga kedepan PCIM Arab Saudi akan terus berkembang dan semakin besar,” harapnya.
Sementara Prof Haedar Nashir menuturkan, bahwa jazirah Arab memiliki nilai istimewa bagi sejarah panjang persyarikatan Muhammadiyah. KH Ahmad Dahlan pernah tinggal di Saudi selama kurang lebih 1 tahun untuk kali pertama, dan 17 bulan untuk kedua kalinya, serta menyerap ilmu dengan baik dan dapat mendakwahkannya dengan baik pula sepulangnya beliau ke Indonesia.
Dalam kesemoatan itu Haedar juga berpesan kepada anggota PCIM Arab Saudi untuk mampu menjawab tantangan 1 abad ke depan. Sebab Islam adalah agama terakhir untuk peradaban yang panjang dan dinamis.
“Sebab sejatinya gerakan tajdid adalah tentang purifikasi dan juga menjawab tantangan yang ada di depan,” pungkas Haedar.