Haduh, E-KTP di Surabaya Molor Sejak Mei 2019!
Lagi-lagi proses E-KTP di beberapa kecamatan di Kota Surabaya molor. Beberapa warga mengaku sudah sejak bulan April 2019 lalu mengajukan permohonan pembuatan E-KTP namun hingga kini tak terealiasasi.
Salah satu warga Sukomanunggal bernama Syafaati, 49 tahun mengaku bahwa dirinya kehilangan E-KTP dan meminta untuk membuat baru di Kecamatan. Namun pihak kecamatan berdalih blangko KTP tidak tersedia.
"Saya urus E-KTP tapi katanya tidak bisa sekarang antreannya banyak. Katanya sejak bulan Mei sudah tidak ada blangko yang masuk," ucapnya kepada ngopibareng.id, Jumat 20 September 2019.
Selain itu, ia tidak dijanjikan kapan E-KTP akan selesai dan diberikan kepadanya. "Tadi ngomongnya di pusat di satu atap juga mengalami hal yang sama. Jadi mereka gak bilang kapan selesai. Malah bilang ada ratusan sampai ribuan warga yang juga belum mendapat E-KTP sejak Mei," ujarnya.
Selain mengurus E-KTP, ia kemudian juga mengajukan permohonan surat keterangan untuk pengganti E-KTP serta Kartu Keluarga yang hilang, namun pihak kecamatan justru beralasan alat untuk mengetik sedang rusak.
"Malah diomong, gak sampean aja, yang antre masih banyak. Ini alatnya rusak, besok saja datang ke sini lagi sambil nadanya agak gak enak, padahal saya cuma sekedar minta surat keterangan saja buat pegangan," keluhnya.
Hal senada juga diucapkan oleh AF, warga Sukomanunggal. Ia mengatakan telah mengajukan permohonan E-KTP sejak bulan puasa lalu namun tidak kunjung selesai sampai sekarang.
"Dari bulan puasa kemarin mengajukan sampai sekarang gak dadi-dadi. Pertama katanya bulan Juni habis riyoyo tapi gak ada hasil, terus Agustus juga ke sini yo podo ae, sampai hari ini ya gak ada hasil," ucapnya.
Ia mengaku mau mengganti E-KTP-nya yang rusak karena kebutuhan pekerjaan. "Kalau gini bisa ruwet saya ajukan ini itu. E-KTP wes bahannya jelek, suwe sisan. Mendingan kita beli dewe wes blangkonya daripada nunggu negara gak mari-mari," ujarnya.
Ia berharap kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk segera menyidak proses E-KTP yang mengalami kemoloran tersebut. " Dulu di TV pernah mencak-mencak karena E-KTP molor, sekarang molor lagi masak gak dicross check ke lapangan. Tolong ini keperluan warga Surabaya juga," ucapnya.
Sementara saat reporter ngopibareng.id memasuki kantor Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, memang petugas di tempat mengatakan bahwa blangko untuk pembuatan E-KTP tidak tersedia baik di pelayanan satu atap terpadu maupun di kecamatan.
"Sudah sejak habis pemilu habis, tidak ada yang dapat, ini antreannya banyak juga yang belum dapat, di semua kecamatan dan pusat juga sama," ujar salah satu petugas di tempat.
Sedangkan Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji belum angkat bicara mengenai hal tersebut. Bahkan reporter ngopibareng.id sudah mengirim pesan via Whatsapp sejak bulan Juni lalu hingga hari ini belum mendapat respon. Saat dicoba dihubungi melalui telepon seluler, Agus juga tak mengangkat teleponnya.