Hadirkan School of Future Studies, PBNU-UEA Teken Kerja Bareng
Sekolah masa depan menjadi harapan warga Nahdliyin dan bangsa Indonesia. Guna mewujudkan hal itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pendirian sekolah masa depan (School of Future Studies) di bawah Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
Penandatanganan MoU yang berlangsung di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Jumat (1 Juli 2022), ini dilakukan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan perwakilan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Mohammed bin Zayed Al-Nahyan (MBZ) turut menyaksikan kegiatan tersebut.
Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menyampaikan ungkapan terima kasihnya atas kerja sama tersebut serta kepercayaan yang diberikan kepada UNU Yogyakarta sebagai penyelenggara pendirian sekolah masa depan itu.
“Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Terima kasih banyak sahabat sekalian atas segala dukungan. Matur nuwun PBNU, Pemerintah Indonesia, dan semua pihak yang terlibat,” ungkap pria kelahiran Yogyakarta, 15 November 1985 itu.
Dampak Besar bagi Umat
Widya berharap, sekolah masa depan yang bakal dikomandoi UNU Yogyakarta bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
“Rencana pendirian School of Future Studies semoga segera dapat terwujud dan membawa dampak yang besar maupun luas,” harap magister lulusan Russian Presidential Academy of National Economy and Public Administration (Ranepa) tersebut.
Tak luput ia sampaikan, sekolah masa depan diharapkan bisa membawa keberkahan bagi banyak pihak. Dirinya juga memohon doa restu serta dukungan atas program besar yang bakal dilaksanakan itu.
“Semoga berkah bagi Indonesia, berkah bagi NU, berkah bagi UNU Yogyakarta, dan berkah bagi kita semua. Barakallah,” tutur Widya.
“Mohon kelanjutan doa restu dan dukungannya,” tambahnya.
UNU Yogyakarta dan Sekolah Masa Depan
UNU Yogyakarta merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam yang berada di bawah naungan PBNU. Kampus ini diresmikan oleh Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir bersama Ketua Umum PBNU 2015-2021 KH Said Aqil Siroj pada 10 Maret 2017.
Kampus tersebut berlokasi di Jalan Lowanu Nomor 47, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
UNU Yogyakarta memiliki lima fakultas dengan 11 program studi (prodi). Pertama, Fakultas Ekonomi dengan 2 prodi: Manajemen dan Akuntansi. Kedua, Fakultas Teknologi Informasi dengan 3 prodi: Informatika, Teknik Komputer, dan Teknik Elektro.
Ketiga, Fakultas Industri Halal dengan 3 prodi: Agribisnis, Farmasi, dan Teknologi Hasil Pertanian. Keempat, Fakultas Ilmu Pendidikan dengan 2 prodi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Bahasa Inggris. Kelima, Fakultas Dirasah Islamiyah yang memiliki 1 prodi: Studi Islam Interdisipliner.