Hadiri Tiga Sertijab, Khofifah Inginkan Percepatan Pembangunan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus mengawal proses sertijab kepala daerah di 14 Daerah. Dalam hari kedua 2 Maret 2021, Khofifah secara langsung menghadiri sertijab di tiga daerah yakni Situbondo, Jember, dan Banyuwangi.
Gerak Khofifah ini dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan rencana kerja dan program para kepala dan wakil kepala daerah yang baru saja dilantik.
Di Jember, Khofifah menyoroti masalah kemiskinan. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, pada tahun 2019, persentase jumlah penduduk miskin sebesar 9,25% dan pada tahun 2020 naik menjadi 10,09%. Secara absolut, jumlah penduduk miskin Kabupaten Jember yang semula berjumlah 226.570 jiwa pada tahun 2019 naik menjadi 247.990jiwa pada tahun 2020.
"Selain itu, saya minta masalah stunting di Jember juga mendapat perhatian lebih," kata Khofifah dalam acara serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Jember di gedung DPRD Jember dalam keterangan pers yang diterima.
Sementara di Situbondo, Khofifah meminta kepada Bupati dan Wabup Situbondo untuk dapat mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Situbondo. Utamanya, dalam rangka memberikan akselerasi melalui pengembangan sektor unggulan berdaya saing tinggi yang terindikasi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Tak hanya itu, sektor lain seperti informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, jasa pendidikan yang diyakini dapat mewujudkan kesejahteraan dan keadilan ekonomi, baik di desa maupun kota di Situbondo.
Ia juga berpesan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam pengembangan kawasan harus diperhatikan sehingga mampu mendorong sektor unggulan.
Dari Situbondo, Gubernur wanita pertama di Jatim ini, melanjutkan di titik akhir yakni Banyuwangi. Daerah yang mempunyai julukan Sunrise of Java menggelar acara sertijab Bupati Ipuk Fiestiandani dan Sugiri melalui rapat paripurna di Gedung DPRD Banyuwangi, Selasa malam.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah memberikan pujian atas prestasi Pemkab Banyuwangi yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Provinsi Jatim.
"Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi ini 5,55 persen. Angka ini lebih tinggi dari capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,52 persen. Tentu prestasi ini tak lepas dari perkembangan sektor pariwisata dan UMKM yang menjadi unggulan Banyuwangi," kata Khofifah.
Dari aspek tingkat pengangguran terbuka, Khofifah juga menyebutkan nilai Banyuwangi sebesar 5,34 persen atau lebih rendah dari Jatim sebesar 5,84 persen.
"Pengangguran terbuka di Banyuwangi ini rendah karena memang UMKM diberdayakan dengan baik dalam 10 tahun terakhir," pungkas Khofifah.