Hadiri Pleno Sarjana Ekonomi, Ganjar Tunggu Rekomendasi Konkret
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan rekomendasi dan terobosan dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ditunggu banyak orang. Tentunya terkait upaya pemulihan ekonomi dan cara-cara mengatasi inflasi di tengah situasi dunia yang sedang tidak biasa.
"Ini menurut saya bagus dan nanti pada akhir sidang pleno akan ada rekomendasi yang akan diberikan kepada pemerintah. Itulah yang saya tunggu-tunggu," kata Ganjar usai menghadiri pembukaan Sidang Pleno ISEI XXII dan Seminar Nasional 2022, di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Rabu, 24 Agustus 2022.
Menurutnya, rekomendasi tersebut sangat penting untuk menghadapi situasi vuca (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity). Apalagi anggota ISEI merupakan jagoan yang ada pada banyak posisi penting. Mulai dari pemerintahan, BUMN, BUMD, sampai swasta.
"Saya di daerah punya kepentingan besar, maka saya titipkan tadi karena ada call for papers yang menurut saya menarik karena jagoan-jagoannya banyak ini. Kalau mereka bertemu, saya merasa ini momentum luar biasa agar kita bisa membangkitkan ekonomi," jelasnya.
Menurut Ganjar, rekomendasi dari ISEI juga sebagai pertanggungjawaban moral para sarjana untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi. Sinergi antara ISEI dengan instansi pemerintahan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah politik energi dan politik pangan.
"Tinggal kita akan berbagi peran bagaimana kita bersinergi. Saya di daerah mencoba berbicara dengan kepentingan daerahnya. Bisa tidak ya kita bicarakan politik energinya dan bagaimana menyiasatinya. Kedua, pangan karena terkait dengan inflasi, rantai pasok, dan sebagainya. Apakah ada regulasi yang musti diperbaiki," katanya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga Ketua Umum ISEI, Perry Warjiyo, mengatakan pengembangan kapasitas dan penyediaan keuangan bagi UMKM perempuan menjadi salah satu agenda yang akan terus didorong oleh ISEI, di samping terus mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
ISEI juga akan turut mengembangkan transformasi digital sebagaimana Bank Indonesia telah meluncurkan BI Fast Payment dan QR Indonesian Standard (QRIS) yang saat ini telah hadir di tiga negara di luar Indonesia.
Perusahaan rintisan berbasis digital atau start up juga diharapkan terus didirikan secara lokal di berbagai daerah di Indonesia. Start up itu dapat digunakan untuk memasarkan produk-produk dari wilayah tersebut.
Advertisement