Hadiri Milad ke-107 Muhammadiyah, Ini Pesan Wali Kota Malang
Sutiaji Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pergerakan Muhammadiyah memiliki kekhasan dan karakter tersendiri. Yakni dakwah pendidikannya.
"Ini sangat membantu tugas tugas pemerintah dan telah terbukti. Artinya kehadiran Muhammadiyah nyata adanya," kata Sutiaji, dilansir situs muhammadiyah.or.id, Selasa, 5 November 2019.
Diingatkan wali kota yang juga dikenal selaku pendakwah ini, tantangan saat ini sangatlah berat.
“Kini bak tak ada sekat, informasi dan isu menembus dengan leluasa ke ranah ranah pribadi dan ruang ruang keluarga. Maka nilai nilai asing yang bisa jadi tidak sesuai dengan nilai agama maupun nilai bangsa kita akan merasuki alam fikir generasi. Di sinilah peran Muhammadiyah saya harapkan untuk mampu mengantisipasi” ujarnya.
Sutiadji engungkapkan hal itu, terkait saat menghadiri peringatan Milad 107 tahun Muhammadiyah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, belum lama ini.
Wali Kota Sutiaji juga mengibaratkan santri bagai bejana. Untuk mampu menampung air dengan baik, maka harus dipastikan bejana itu tidak bocor. Jadi sebagus apa pun bejana kalau bocor, maka sebanyak apa pun air yang dituang pasti lewat dan hilang begitu saja.
"Maka pengelola pondok harus menguatkan dulu karakter santri, tidak boleh hanya sekadar menuntaskan materi, tapi benar benar memastikan ilmu yang dituang tidak lewat begitu saja,” pesan Sutiaji.
Mengambil tema “Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”, di usia miladnya yang ke-107 tahun, organisasi Muhammadiyah makin menegaskan dakwah keumatannya melalui bidang pendidikan dan kesehatan pada khususnya.
Milad yang tepatnya jatuh pada tanggal 18 November 2019, pada tingkat Kota Malang telah diawali dengan pergelaran Al Munawwarah Fest yang dihelat pondok pesantren Muhammadiyah Al Munawwarah binaan KH Taufik Kusuma yang juga Ketua FKUB Kota Malang, pada Ahad 3 November 2019.
Taufik Kusuma yang juga Dewan Pembina Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, menyatakan santri Al Munawwarah menjadi cermin kebhinekaan, karena santri santrinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dari strata pun sangat beragam, dari putra pimpinan daerah, putra perwira TNI, putra pedagang hingga anak yatim, semua kami tampung tanpa membedakan satu dengan yang lainnya,” imbuh Tokoh Agama Kota Malang tersebut.
Sementara itu Abdul Haris Ketua PDM Kota Malang menekankan kembali semangat nilai kejuangan Muhammadiyah yang membawa Islam berkemajuan dan semangat berkebangsaan.
Al Munawwarah Fest sendiri memberikan ruang pamer bagi beragam produk produk UMKM dari jamaah Muhammadiyah. Tercatat tidak kurang dari 24 tenda pamer, dengan masing masing tenda menampilkan 1 – 2 kelompok UMKM.