Hadiri KTT OKI, Wamenlu Anis Matta Usulkan 5 Langkah Konkret Bebaskan Palestina
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menyampaikan lima usulan konkret menyelesaikan kejahatan Israel di Gaza, Palestina. Usulan itu dibacakan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Islam (OKI) dan Liga Arab, Riyadh.
Pakai Bahasa Arab
Dalam pidatonya, Anis Matta berbicara menggunakan Bahasa Arab. Ia menilai, Israel dan sekutunya tidak akan menghentikan kekerasan di Gaza bila bahasa yang digunakan komunitas internasional hanya berbekal keputusan di atas kertas, seperti yang sudah dikeluarkan oleh Dewan Keamanan, PBB, Selasa 12 November 2024.
Lima Langkah Konkret
Indonesia pun mengusulkan lima konkret untuk membebaskan Palestina.
1. Meningkatkan upaya politik dan diplomatik untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon, serta mencegah eskalasi konflik.
2. Mengerahkan dukungan negara Arab dan Muslim untuk memerdekakan Palestina serta mendorong masuknya bantuan kemanusiaan ke Palestina.
3. Menghimpun dukungan global untuk memerdekakan Palestina serta mengisolasi, mencabut keanggotaan Israel dari PBB, dan mendorong sanksi atas kejahatan Israel di Gaza.
4. Mendorong pemutusan hubungan dagang dan investasi dengan Israel serta perusahaan terkait zionis global.
"Sebagai gantinya memperbesar volume pertukaran perdagangan antarnegara anggota kedua organisasi Arab dan Islam terutama dalam produk-produk yang diproduksi di negara-negara Arab dan Islam," kata Anis Matta dikutip dari media.
5. Menolak upaya normalisasi dan meninjau ulang hubungan diplomatik dengan Israel.
Pesan untuk Negara Barat
Dalam kesempatan yang sama, Wamenlu Anis Matta juga menyampaikan pesan untuk negara Barat serta sekutu Israel.
Ia mengingatkan agar negara yang menerapkan standar ganda di kasus Palestina segera berhenti. "karena akan merusak tatanan internasional dan hak asasi manusia," katanya.
Selain itu, Anis juga mengingatkan agar negara Barat bekerjasama dengan penduduk Muslim dunia dibandingkan dengan Israel.
"Negara-negara Barat harus bekerja sama dengan sekitar 2 miliar penduduk muslim dunia, karena akan lebih banyak membawa kesejahteraan bersama, daripada terus-terusan mendukung nafsu zionis," imbuhnya.
Advertisement