Hadiri Haul KH Abdul Qodir Nur, Gus Ipul Ingat Soal Ini
Haul Almarhum KH Abdul Qodir Nur ke-26 rampung digelar pada Rabu (25/10) malam. Walikota Pasuruan Drs. H Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menghadiri haul yang digelar di masjid Baitul Rohman Bugul Kidul bersama Wawali Adi Wibowo.
Selepas magrib, para jemaah telah datang secara bergelombang untuk memenuhi masjid yang terletak di Jalan Patimura tersebut. Puncak acara haul sendiri dimulai ba'da Isya, hampir bersamaan saat Gus Ipul bersama Mas Adi hadir di lokasi haul sekira pukul 19.30 WIB.
Kepada seluruh jamaah haul, Gus Ipul menyatakan rasa syukur dan kebahagiaannya bisa berkesempatan untuk sowan pada acara haul KH Abdul Qodir Nur yang baginya ini adalah pertama kalinya selama menjabat Walikota Pasuruan.
Ia menyatakan bahwa KH Abdul Qodir Nur dan para alim ulama, menjadi suri teladan baginya pribadi dan masyarakat Kota Pasuruan pada umumnya. Pelajaran yang bisa dipetik adalah bahwa segala kebaikan almarhum masih dikenang meskipun sudah terlebih dahulu berpulang kembali ke Rahmatullah.
"Meskipun beliau sudah wafat, kita masih merindukan, mengingat, mendoakan, dengan barapan doa kebaikan itu kembali ke kita semua" kata Gus Ipul membuka sambutannya.
Menurut Gus Ipul, hal tersebut juga sekaligus sebagai pengingat bagi dirinya dan semua orang agar bagaimana untuk memberikan kesan baik ketika diberikan sebuah amanah. Ia mengajak para jamaah refleksi diri, apakah ketika nanti sudah berpulang, masih banyak yang mengenang dan mendoakan karena kebaikan yang ditinggalkan.
"Majelis Haul ini jadi pengingat saya dan Mas Adi untuk selalu memberikan kebaikan ketika diberikan amanah. Ketika kita selalu berbuat baik demi kesejahteraan masyarakat, maka saat tiba kami pensiun, akan selalu dikenang atas kebaikan yang jadi peninggalannya" imbuh Gus Ipul.
Gus Ipul menambahkan bahwa wafatnya kyai dan para alim ulama diibaratkan sebagai padamnya obor penerang dalam kegelapan. Ketika tidak ada penerangan, maka setiap orang akan kesulitan untuk berjalan mencapai tujuan.
"Wafatnya kyai sama seperti matinya cahaya dalam kegelapan, saat berjalan kita pasti akan grayah-grayah, kangelan. Karena para kyai dan alim ulama ini adalah penerang dan pembimbing kita untuk mencapai tujuan dunia dan akhirat," ujar Gus Ipul.
Walikota Pasuruan juga begitu antusias dan senang ketika banyak masyarakat yang menyelenggarakan majelis haul. Hal itu menunjukkan adanya proses regenerasi dalam mengamalkan ajaran para kyai. Melalui majelis haul membuktikan bahwa masyarakat masih ingin tersambung dan terhubung mewariskan ajaran ulama.
"Kesempatan berkumpul dalam majelis yang sama bersama orang alim dan para kyai semoga memberikan kita keberkahan dan kebaikan" pungkasnya.