Sambut Revolusi Industri 4.0, Mahasiswa Dituntut Lebih Kreatif
Di tengah maraknya konvergensi media, revolusi industri 4.0 tak terhindarkan lagi. Bahkan sumber daya manusia dalam dunia pendidikan, maupun industri dituntut untuk bisa berfikir kreatif dan inovatif.
Menilik hal itu, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar kuliah pakar dengan tema 'Kegiatan Kemahasiswaan di Era Revolusi 4.0' sebagai pembekalan kepada generasi muda untuk menghadapi revolusi industri, Kamis, 27 Desember 2018.
Dalam kegiatan ini turut menghadirkan Direktur Kemahasiswaan, Kemenristekdikti, Dr. Didin Wahidin, sebagai pemateri. Dalam pemaparannya, Didin mengatakan, revolusi industri 4.0 semuanya akan berbasis ke internet.
Oleh sebab itu, bagian kemahasiswaan pun harus ikut menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0.
"Intinya, ciri dari revolusi industri 4.0 adanya basis internet lebih kuat. Bagian kemahasiswaan pun harus ikut menyesuaikan dengan revolusi industri ini," ucap Didin.
Tak hanya itu, adanya revolusi industri 4.0 ini juga membuat gerak mahasiswa mengikuti zamannya.
"Para mahasiswa ini harus bisa berperan aktif dan lebih kreatif lagi," lanjutnya.
Dengan adanya revolusi industri 4.0 ini, Didin berharap para mahasiswa dapat menyiapkan diri untuk bersaing dengan negara lain.
"Kita berharap semaunya bisa kita lalui dengan baik. Kita juga menyiapkan para mahasiswa agar tidak ketinggalan dengan yang lain dan bisa bersaing di luar negeri," tuturnya.
Sementara itu, Umdatus Soleha, selaku ketua bidang kemahasiswaan Unusa menjelaskan, untuk menjadi generasi yang kreatif di era revolusi 4.0 ini, mahasiswa perlu banyak mendapatkan pembekalan.
“Kuliah pakar ini salah satu pembekalan bagi generasi muda untuk menghadapi era digitalisasi atau yang sering kita sebut dengan revolusi 4.0,” tutur Umdatus. (amm)