Hadapi Revolusi Industri 4.0, Begini Antisipasi Terpenting
Para pengajar di Perguruan Tinggi semestinya memahami era Industri 4.0. Bila tidak, pengetahuan mereka terhadap industri 4.0 bisa dilampaui oleh mahasiswanya. Karena itu, menjadi keharusan bagi pengajar untuk meng-up grade pengetahuan mengenai industri 4.0 untuk bisan membimbing mahasiswanya.
“Mahasiswa tidak hanya diajarkan hard skill seperti dahulu, tapi sekarang soft skill juga penting Dengan pembinaan ini, diharapkan mahasiswa di masing-masing perguruan tinggi bisa berkembang sesuai dengan zamannya, yaitu era Industry 4.0".
Demikian diungkapkan Syamsul Arifin, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dalam keterangan tertulis pada ngopibareng.id, Kamis 20 Desember 2018.
Kini pelbagai pihak tengah bersiap menghadapi tantangan Industri 4.0. Maka, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDiK) rangkul Universitas Muhammadiyah Malang mengumpulkan 37 perguruan tinggi di Jawa Timur yang digelar di Hotel Royal Orchids, Malang.
Widyo Winars, Sekretaris LLDiK Wilayah VII mengatakan, melalui Pelatihan Pemandu Orientasi Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (PP-OPPEK), terdapat empat poin tujuan yang ingin dicapai program tersebut.
Selaras dengan yang disampaikan oleh Syamsul Arifin, Widyo Winars mengunggkapkan empat kunci yang bisa diterapkan adalah dengan menempatkan pengajar atau dosen yang mampu membimbing mahasiswa dalam menghadapi era industri 4.0.
Selanjutnya, pengajar melalui sistem pengajaran mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan adaptif. Serta didukung bidang lain, “kemahasiswaan di setiap PT harus mampu berkreativitas di berbagai bidang. Kemudian, seluruh kampus yang berkumpul mampu menjalin sinergi untuk bekerja sama di berbagai bidang.” Urainya
Menyikapi tantang tersebut, Widyo berujar bahwa tidak bisa diterapkan penyamaan sistem kepada mahasiswa ditiap-tiap kampus. Ia menyadari bahwa setiap kampus memiliki budaya yang berbeda-beda.(adi)
Advertisement