Hadapi Pilwali Surabaya, Golkar Siapkan Tiga Nama
Menghadapi kontestasi Pilwali Surabaya tahun 2020, Partai Golkar mengaku sudah siap 100 persen. Baik kekuatan logistik hingga figur calon. Untuk hal terakhir, Golkar sudah menyiapkan tiga nama bakal calon Wali Kota Surabaya untuk Pilwali Surabaya.
Ketua Bappilu Golkar Arif Fathoni mengatakan, tiga nama calon tersebut dipilih karena lolos seleksi internal mulai dari tingkat DPD Tingkat 2 Surabaya, hingga DPD Tingkat 1 Jawa Timur. Ketiganya memenuhi syarat elektabilitas dan juga popularitas.
"Kami sudah dapat tiga nama bacawali. Ada yang kader Golkar dan ada yang bukan. Semuanya saat ini sudah kami serahkan ke DPP Golkar untuk diproses lebih lanjut. Jadi sekarang jawaban ada di DPP," kata Toni sapaan akrab Arif Fathoni kepada Ngopibareng.id, Kamis 20 Februari 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Tiga nama tersebut menurut Toni adalah nama-nama yang sudah malang melintang di Kota Surabaya. Namun saat ini ia hanya bisa memberitahukan dua nama, yakni KH Zahrul Azhar As'ad atau Gus Hans dan juga Machfud Arifin.
"Jadi dua itu saja yang bisa kita publish. Untuk yang satu ini masih rahasia. Kejutan lah untuk Surabaya. Tapi yang pasti, karena namanya sudah pernah keluar ya di survey atau poling," katanya.
Untuk menunggu jawaban dari DPP terkait dengan siapa calon wali kota yang akan diusung oleh Golkar, Toni mengaku saat ini Golkar Surabaya sedang melakukan konsolidasi dan komunikasi politik ke semua partai dan juga akar rumput partai Golkar.
Konsolidasi yang dimaksud adalah menghidupkan mesin politik Golkar, mulai dari tingkat kelurahan, mengevaluasi kepengerusan di tingkat kecamatan, hingga komunikasi antar kader di tingkat kota.
“Ini merupakan langkah kesinambungan Partai Golkar Kota Surabaya, dalam rangka menyambut Pilwali Surabaya. Jadi saat rekom turun, kita sudah siap lari. Bukan mulai dari 0 lagi," katanya.
Meski belum mengetahui jawaban dari DPP terkait bakal calon dan langkah politik Golkar di pilwali. Namun ia berharap Golkar bisa mengusung calon sendiri.
"Di tahun ini, semua itu kesempatannya sama. Karena tidak ada incumbent. Jadi ini peluang untuk Golkar bisa menang setelah beberapa kali kita kalah," katanya.
Advertisement