Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19, Lansia Jangan Malas Gerak
Kasus harian COVID-19 kembali meningkat beberapa waktu terakhir. Hal ini disinyalir karena adanya sub varian Omicron XBB yang masuk Indonesia. Tak hanya satu sub varian, bahkan Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, ada tiga sub varian baru sekaligus yang ditemukan di Tanah Air.
Seperti diketahui, COVID-19 rentan pada usia lanjut atau lansia. Untuk itu, menghadapi lonjakan kasus COVID-19, dokter Emil Bachtiar Murad, spesialis paru-paru mengingatkan para lansia agar tidak males gerak (mager).
Dokter alumni Fakultas Kedokteran (Unair) ini mengatakan, untuk menghadapi COVOD-19, para lansia harus punya imunitas yang kuat. Caranya adalah dengan bergerak dan berolahraga. Lanjutnya, olahraga bagi lansia tak perlu yang neko-neko.
"Cukup jalan selama 30 menit setiap pagi hari yang penting konsisten. Saya yakin kalau sudah terasa manfaatnya lansia pasti tidak mager," katanya ditemui di FK Unair, Sabtu, 12 November 2022.
Dirinya paham bahwa di usia lanjut terkadang seseorang merasa malas untuk berolahraga, tapi tak bisa dipungkiri olahraga dibutuhkan bagi para lansia. "Awalnya pasti ogah-ogahan saya tau itu, tapi harus dilawan," tambahnya.
Selain itu, untuk menghadapi COVID-19. Lansia harus menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makana sehat dan mengurangi makanan yang manis-manis.
Saat ditanya mengenai subvarian omicron XBB, dokter Emil menyampaikan, tak perlu khawatir dengan adanya hal tersebut, yang penting tidak abai dan tetap prokes."Tidak usah takut, ini tambah lama seperti flu biasa yang penting itu tadi imunitas tubuh harus baik," terang dosen Universitaa Mulawarman Banjarmasin ini.
Menurut pengalamannya, saat ini pasien yang hasil swabnya positif rata-rata dalam keadaan yang baik dan tak perlu di opname. Kalaupun ada yang opname itu karena mereka memiliki komorbid seperti, ginjal, diabetes dan hipertensi.
"Pasien saya yang datang batuk-pilek, waktu di swab positif keadaannya baik semua. Jadi kebanyakan mereka isolasi mandiri," imbuhnya.
Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap memakai masker, terutama bagi yang sedang mengalami sakit batuk dan pilek. "Jangan dibalik biasanya yang tidak sakit justru pakai masker," tandasnya.