Hadapi Libur Nataru, ASDP Ketapang Siapkan Buffer Zone sampai Peningkatan Kapasitas Parkir
Menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT ASDP Indonesia Ferry memastikan kesiapan layanan dan fasilitas di lintasan Ketapang-Gilimanuk. ASDP mengoptimalkan berbagai aspek operasional untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pengguna jasa.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan langkah strategis telah diambil guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode ini. ASDP telah memperluas sistem pembelian tiket online Ferizy, menyiapkan kapal berkapasitas besar, meningkatkan fasilitas pelabuhan.
"Serta bekerja sama dengan stakeholder terkait dalam penerapan delaying system untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan," jelasnya, dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 November 2024 malam.
Di lintasan Ketapang-Gilimanuk, terdapat 57 kapal dan 16 dermaga yang siap beroperasi. Salah satunya kapal berkapasitas besar, KMP Jatra II, yang dioperasikan ASDP. Kapal ini mampu mengangkut hingga 100 kendaraan dalam satu kali perjalanan.
ASDP, terang Shelvy Arifin, mengajukan tiga kapal tambahan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mendukung operasional. Pengaturan jadwal kapal, menurutnya, merupakan kewenangan BPTD sebagai regulator.
“ASDP bertugas memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan serta memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa,” imbuhnya.
Kolaborasi dengan BPTD memungkinkan pengaturan operasional armada yang lebih fleksibel. Terutama saat puncak arus mudik pada 20-21 dan 24 Desember 2024, serta arus balik pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Fasilitas pelabuhan juga ditingkatkan. Di Pelabuhan Ketapang, kapasitas parkir mencapai 1.670 kendaraan kecil dengan dukungan 26 loket, 110 CCTV, dan posko kesehatan.
Sementara di Gilimanuk, kapasitas parkir ditambah menjadi 1.335 kendaraan kecil, dilengkapi 19 loket, 87 CCTV, serta fasilitas tambahan lainnya. Dermaga LCM baru di kedua pelabuhan juga memungkinkan penambahan kapasitas hingga ribuan kendaraan kecil.
Penerapan delaying system dan buffer zone, lanjutnya, menjadi kunci utama kelancaran lalu lintas menuju pelabuhan. Di Ketapang, buffer zone berada di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan. Sedangkan di sisi Gilimanuk, lokasi buffer mencakup UPPKB Cekik dan Terminal Kargo. Langkah ini dirancang untuk meminimalkan antrean panjang di akses utama pelabuhan.
Shelvy Arifin juga menjelaskan, ASDP melakukan peningkatan kapasitas server dan fitur user experience yang lebih ramah bagi pengguna layanan aplikasi Ferizy. Penertiban agen tiket juga dilakukan melalui fitur geofencing untuk memastikan pengguna jasa memperoleh pengalaman pembelian tiket yang efisien dan aman.
ASDP mengimbau pelanggan untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, dengan memperhatikan radius pembelian minimum yakni 2,65 km dari Pelabuhan Ketapang dan 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk.
"Kami berharap kelancaran layanan Nataru 2024/2025 dapat tercapai dengan dukungan aktif semua pihak, termasuk para pengguna jasa," pungkas Shelvy Arifin.
Advertisement