Hadapi Hari-hari Istimewa, Ini Wasiat Agung Rasulullah SAW
Hari-hari istimewa dalam perjalanan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihiwasallam (SAW). Saat itu hari Senin, 8 Rabiul Awwal tahun 1 Hijriyah, setelah tiba di Quba, kira-kira 7 kilometer dari Madinah, Rasulullah Saw dan para sahabat sempat beristirahat selama 4 hari dan membangun sebuah masjid.
Pada hari kelima, yakni Jumat pagi, Rasulullah dan para sahabat meninggalkan Quba menuju Madinah. Dalam perjalanan sejauh 3 kilometer dari Quba, tepatnya di Wadi Ranuna, Rasulullah dan para sahabat menunaikan Shalat Jumat. Di sinilah Shalat Jumat pertama kali dilaksanakan. Dan di tempat tersebut saat ini dibangun masjid dengan nama Masjid Jumat.
Dalam Shalat Jumat pertama kali itu Rasulullah SAW menyampaikan khotbah. Sang penghulu Rasul itu menyampaikan beberapa wasiat penting. Diawali dengan memuji kebesaran Allah dan menyanjung-Nya. Kemudian beliau menegaskan pentingnya berpegang teguh pada Al-Qur'an demi keselamatan manusia di dunia dan akhirat.
Selanjutnya Rasulullah SAW menekankan, sungguh beruntung orang yang telah memilih Islam dan meninggalkan kekufuran. Lalu berjihad untuk membela Islam.
Berikut Khotbah Jumat pertama Rasulullah SAW dalam sejarah Islam. Sebagaimana disebutkan dalam Tarikh Thabari, Tafsir al-Qurthubi, Subul al-Huda wa ar-Rasyad, dan Al-Bayan al-Muhammadi karya Dr Musthafa Asy-Sya'kah:
Wasiat Agung Rasulullah SAW
"Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa taala. Aku memuji, meminta pertolongan, ampunan, dan petunjuk kepada-Nya. Aku beriman kepada-Nya dan tidak mengkufuri-Nya. Aku memusuhi orang yang mengkufuri-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad ialah hamba dan rasul-Nya. Dia mengutusnya dengan membawa petunjuk, cahaya, dan nasihat setelah lama tidak diutus rasul, ilmu yang sedikit, umat manusia yang tersesat, zaman terputus, sedangkan hari kiamat dan ajal semakin dekat.
Barang siapa yang taat kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah mendapatkan petunjuk. Dan barang siapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah melampaui batas dan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.
Aku berpesan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa taala. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan, seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Berhati-hatilah terhadap yang diperingatkan Allah subhanahu wa taala. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat.
Barang siapa di antara kalian yang selalu memperbaiki hubungan dirinya dengan Allah subhanahu wa taala, baik secara rahasia maupun di tengah keramaian, dan ia melakukan itu dengan niat tidak lain kecuali hanya mengharapkan ridha Allah, maka baginya kesuksesan di dunia dan tabungan pahala setelah mati. Yaitu, ketika di akhirat setiap orang membutuhkan balasan atas apa yang telah dia kerjakan di dunia.
Dan, jika ia tidak melakukan semua itu, pastilah ia berharap agar waktu hidupnya menjadi lebih panjang. Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dialah dzat yang firman-Nya benar dan menepati janji-Nya.
Allah Swt berfirman:
مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَآ اَنَا۠ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ
"Di hadapan-Ku tidak akan ada lagi ketetapan yang berubah-ubah. Aku sama sekali tidak akan berlaku zhalim kepada hamba-hamba-Ku." (QS Qaf (50) : 29)
Oleh karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan sekarang maupun yang akan datang, dalam kerahasiaan maupun terang-terangan.
ذٰلِكَ اَمْرُ اللّٰهِ اَنْزَلَهٗٓ اِلَيْكُمْۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا
"Begitulah syari'at Allah yang telah diturunkan kepada kalian. Siapa saja yang taat kepada Allah dan bertauhid, semua dosanya dihapuskan dan pahalanya akan diperbanyak." (QS At-Talaq (65) : 5)
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
"... Siapa saja yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia memperoleh kemenangan yang sangat besar." (QS Al-Ahzab (33) : 71)
Melindungi Umat Islam dari Kemarahan
Sesungguhnya bertakwa kepada Allah dapat melindungi kalian dari kemarahan, hukuman, dan murka-Nya. Takwa kepada Allah bisa membuat wajah menjadi cerah, membuat Allah ridha, dan meninggikan derajat kalian. Ambillah bagian kalian dan jangan melalaikan hak Allah.
Dia telah mengajarkan kepada kalian dalam kitab-Nya dan membentangkan jalan-Nya, untuk mengetahui siapa yang benar dan untuk mengetahui siapa yang dusta.
Maka, berbuat baiklah, sebagaimana Allah berbuat baik kepada kalian, dan musuhilah musuh-musuh-Nya.
وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ هُوَ اجْتَبٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَۗ هُوَ سَمّٰكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ ەۙ مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا.
"Berjihadlah kalian dengan sungguh-sungguh untuk membela Islam. Allah akan menguji kalian. Allah tidak membuat syari'at agama yang memberatkan kalian. Syari'at agama kalian itu juga syari'at Ibrahim, nenek moyang kalian. Sejak semula Allah menamakan kalian Muslimin dalam kitab-kitab suci terdahulu dan dalam Al-Qur'an ini..." (QS Al-Hajj (22) : 78)
لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ
"...Agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata, dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata...." (QS Al-Anfal [8]: 42).
Tiada daya upaya, kecuali hanya dengan kekuatan Allah. Karenanya, perbanyaklah mengingat Allah, dan beramallah untuk kehidupan setelah mati. Sesungguhnya orang yang membangun hubungan baik dengan Allah, maka Allah pun akan membuat baik hubungan orang itu dengan manusia lainnya.
Karena Allah Subhanahu wa taala memberikan ketetapan atas manusia, sedangkan manusia tidak dapat menentukan keputusan atas-Nya. Allah SWT memiliki apapun yang ada pada manusia, sedang manusia tidak bisa memiliki apapun yang ada pada-Nya. Allah SWT Maha Besar. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah Yang Maha Agung."
*) Sumber: buku "Himpunan Wasiat Agung Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, karya Miftahul Asror Malik".