Hadapi Gempa, BRIN Teliti Sesar di Sepanjang Pulau Jawa
BRIN melakukan penelitian sesar di sepanjang Pulau Jawa, dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi. Selain sesar, BRIN juga memetakan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.
Pulau Jawa dengan populasi terpadat di Indonesia menjadi alasan dilakukannya pemetaan sesar di Pulau Jawa. Hal ini membuat Pulau Jawa menjadi sangat rentan terhadap bencana-bencana geologi yang dapat terjadi. Proyek ekspedisi yang dilakukan oleh BRIN tidak hanya memetakan sesar, tetapi juga mencakup pemetaan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo, menjelaskan beberapa wilayah sepanjang pulau Jawa yang telah dilakukan penelitian. "Sejauh ini, sesar-sesar di Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan antara lain Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Java Back-arc Thrust/Baribis-Kendeng Sesar Opak, Sesar Mataram, Sesar Garsela, Sesar di Karangsambung, dan Sesar Pasuruan," ungkap Sonny dalam siaran pers dikutip pada Kamis 4 April 2024.
Selain itu, juga dilakukan penelitian terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning. Terbukti aktif dilihat dari pergeseran morfologi dan trenching paleoseismologi.
Beberapa sesar yang sempat menyebabkan gempa bumi juga masih diteliti peneliti BRIN. Seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya. Sesar Java Back-arc Thrust sendiri saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.
Menurut Sonny, gempa ternyata muncul di daerah yang understudied sebelumnya seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan yang terbaru adalah Laut Jawa di dekat Pulau Bawean.
"Sejauh ini, pihak BRIN berencana melakukan ekspedisi terestrial di Pulau Jawa, untuk melihat atau mengonfirmasi jalur sesar yang masih belum banyak diperdalam. Ke depannya juga akan ada peta sesar aktif yang cukup detail di Pulau Jawa," tuturnya.
Lanjut Sonny, timnya kerja sama dengan beberapa instansi. Seperti Kementerian PUPR melalui Pusat Studi Gempa Nasional dan BMKG akan menambah peluang teridentifikasi/terkonfirmasi jalur sesar-sesar aktif di Pulau Jawa.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, terdapat banyak sesar aktif besar yang mengapit Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Seperti Sesar Baribis Segmen Tampomas, Sesar Baribis Segmen Ciremai, Sesar Lembang, Sesar Cileunyi Tanjungsari, dan Sesar Garsela. Kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, dan Indramayu juga terdampak oleh sesar-sesar ini, menyimpan energi berupa swarm earthquake maupun foreshocks.
Gempa yang terjadi di Sumedang pada Januari lalu menjadi bukti nyata akan keberadaan sesar-sesar aktif ini. Rentang kekuatan gempa yang dapat terjadi di wilayah Sumedang diperkirakan mencapai 6,6 hingga 7 magnitudo.
“Menjadi sangat penting untuk mengumpulkan lebih banyak pengetahuan dan membangun strategi mitigasi yang efektif untuk mengurangi dampak potensial dari bencana gempa di masa depan,” tegasnya.
Advertisement